
Intip Calon Emiten yang Antre IPO di Januari 2020

Jumlah IPO yang sama dengan tahun lalu, 55 emiten, ditengarai karena ada beberapa perusahaan yang menunda IPO tahun depan. Beberapa yang menunda yakni PT Lion Mentari Airlines dan PT Softex Indonesia.
"Begini lho, mereka [Lion, Softex] sudah mempersiapkan keputusan itu [IPO], tapi keputusan timingyang tepat itu mereka pasti underwriteryang akan menentukan [waktu] yang tepat," tegas Dirut BEI Inarno Djajadi, usai acara Syariah Investment Week 2019, di Gedung BEI, Kamis (21/11/2019).
Selain Lion dan Softex, calon emiten lain bahkan sudah siap listing di Januari 2020 di antaranya PT Bank Amar Indonesia, PT AshmoreAsset Management Indonesia, PT Perintis Triniti Properti (Triniti Land), dan PT Diamond Food Indonesia.
Bank Amar
Bank Amar Indonesia siap masuk BEI dengan skema IPO dan target pencatatan saham (listing) pada 9 Januari 2020. Perseroan akan menerbitkan sebanyak 1.206.068.500 saham dengan nominal Rp 100/saham.
Berdasarkan prospektus perusahaan, Bank Amar menunjuk penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) yakni PT UOB Kay Hian Sekuritas, dengan penjamin emisi efek lainnya akan ditentukan kemudian.
Besaran saham IPO tersebut mewakili 15,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Adapun harga penawaran per saham belum ditentukan, begitu juga dengan besaran target dana IPO.
Ashmore
Ashmore Asset Management Indonesia akan menjadi perusahaan manajer investasi (MI) murni pertama di dalam negeri yang melakukan IPO. Perseroan menganggarkan dana Rp 200 miliar dari dana IPO untuk pengembangan teknologi informasi perseroan.
Dalam IPO itu, masa penawaran awal saham Ashmore berakhir pada 19 Desember dan prediksi tanggal efektif dari OJK pada 30 Desember. Perusahaan diprediksi akan mencatatkan saham di bursa pada 14 Januari di awal tahun depan.
AshmoreAsset Management menawarkan 111,11 juta (10%) saham dengan nilai nominal Rp 25. Perseroan yang belum menggelar paparan publik (public expose) dalam proses penawaran saham tersebut, juga belum bersedia mengeluarkan nilai saham yang akan dilego.
"Kami menawarkan kepada publik, sesuai peraturan, tetapi untuk informasi harga [penawaran IPO] kami serahkan kepada penjamin emisi supaya satu pintu informasi," ujar Arief C. Wana, Direktur Ashmore, ketika dihubungi CNBC Indonesia (17/12/19).
Triniti Land
Perusahaan yang bergerak di bisnis properti, PT Perintis Triniti Properti (Triniti Land) akan mencatatkan saham perdana di BEI melalui skema IPO pada awal tahun depan.
Perseroan berencana melepas 1,093 miliar saham baru atau setara 25% saham yang ditawarkan dengan harga penawaran umum Rp 200 - Rp 250 per saham.
President & CEO Triniti Land, Ishak Chandra menyatakan, dari aksi korporasi ini, Triniti bakal meraup dana IPO sebesar Rp 200 miliar- Rp 250 miliar. Dana hasil IPO rencananya sebesar 35% akan dipakai untuk tambahan modal kerja entitas anak, PT Triniti Menara Serponguntuk pembangunan proyek apartemen Collins Boulevard.
Sisa 35% lainnya digunakan untuk memberikan pinjaman entitas anak lainnya, PT Puri Triniti Batamuntuk modal kerja dan membangun proyek Marc'sBoulevard. Sisanya, sebesar 30% akan dialokasikan sebagai biaya operasional perusahaan.
Masa penawaran awal akan berlangsung pada 12-18 Desember 2019. Penawaran umum dijadwalkan 2-8 Januari 2020 dengan pencatatan saham perdana di BEI pada 15 Januari 2020 mendatang.
Diamond Food
BEI menyebutkan perusahaan produsen susu segar dan es krim, PT Diamond Food Indonesia akan melakukan IPO, selambatnya akan mencatatkan sahamnya di Januari 2020.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I GDN Yetna Setia mengatakan perusahaan ini merupakan holding usaha dari PT Diamond Cold Storage. Perusahaan ini menggunakan laporan keuangan Juli 2019 dalam aksi korporasinya kali ini.
"PT Diamond Food Indonesia adalah holding PT Diamond Cold Storage," kata Yetnadi Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Perusahaan ini masuk dalam sektor consumer goods industry bersama dengan dua rekan satu sektornya yakni PT Morenzo Abadi Perkasa dan PT Era Mandiri Cemerlang.
