
Unilever Stock Split Awal Januari 2020, Simak Jadwalnya!
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
24 December 2019 19:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konsumer, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), akan melaksanakan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5 pada awal Januari 2020.
Keputusan itu sudah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di kantor pusat Unilever, BSD Green Office Park, Banten, 20 November 2019.
Dalam pengumuman yang disampaikan manajemen Unilever di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan tunai dijadwalkan pada Senin (30/12/2019).
Adapun, awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi atau dijadwalkan Kamis (2/1/2020). Sedangkan, di pasar tunai baru dijadwalkan pada 6 Januari 2020.
Sebelumnya, Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan Unilever Sancoyo Antarikso menyampaikan, aksi korporasi ini untuk meningkatkan likuiditas saham perseroan di pasar. Pasalnya, dari 45 saham yang paling likuid di Bursa Efek Indonesia atau masuk dalam indeks LQ45, rata-rata harga sahamnya masih di bawah Rp 10.000.
"Ini sebagai salah satu upaya kami untuk meningkatkan likuiditas saham perseroan kami dan juga untuk membuat harganya itu semakin terjangkau untuk investor ritel," kata Sancoyo saat ditemui di kantor pusat Unilever, BSD Green Office Park, Banten, Rabu (20/11/2019).
"Dengan usulan perubahan nilai nominal tadi, satu lot tidak sampai satu juta rupiah. Jadi mudah-mudahan akan lebih likuid lagi. Sekarang kan satu lot hampir Rp 4 juta sampai Rp 5 juta," lanjutnya.
Mengacu data perdagangan BEI pada Senin, 23 Desember 2019, saham UNVR ditransaksikan menguat 0,06% ke level Rp 41.650 per saham. Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 317,79 triliun dengan valuasi Price to Earnings Ratio (PER) 43,25 kali. Dengan asumsi harga tersebut, harga per saham bisa mencapai Rp 8.330 per saham.
(miq/miq) Next Article Siap Stock Split, Ini Alasan Utama Unilever
Keputusan itu sudah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di kantor pusat Unilever, BSD Green Office Park, Banten, 20 November 2019.
Dalam pengumuman yang disampaikan manajemen Unilever di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan tunai dijadwalkan pada Senin (30/12/2019).
Sebelumnya, Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan Unilever Sancoyo Antarikso menyampaikan, aksi korporasi ini untuk meningkatkan likuiditas saham perseroan di pasar. Pasalnya, dari 45 saham yang paling likuid di Bursa Efek Indonesia atau masuk dalam indeks LQ45, rata-rata harga sahamnya masih di bawah Rp 10.000.
"Ini sebagai salah satu upaya kami untuk meningkatkan likuiditas saham perseroan kami dan juga untuk membuat harganya itu semakin terjangkau untuk investor ritel," kata Sancoyo saat ditemui di kantor pusat Unilever, BSD Green Office Park, Banten, Rabu (20/11/2019).
"Dengan usulan perubahan nilai nominal tadi, satu lot tidak sampai satu juta rupiah. Jadi mudah-mudahan akan lebih likuid lagi. Sekarang kan satu lot hampir Rp 4 juta sampai Rp 5 juta," lanjutnya.
Mengacu data perdagangan BEI pada Senin, 23 Desember 2019, saham UNVR ditransaksikan menguat 0,06% ke level Rp 41.650 per saham. Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 317,79 triliun dengan valuasi Price to Earnings Ratio (PER) 43,25 kali. Dengan asumsi harga tersebut, harga per saham bisa mencapai Rp 8.330 per saham.
(miq/miq) Next Article Siap Stock Split, Ini Alasan Utama Unilever
Most Popular