Siap Stock Split, Ini Alasan Utama Unilever

tahir saleh, CNBC Indonesia
30 September 2019 10:05
Stock split ini juga diharapkan akan mendukung pertumbuhan BEI.
Foto: unilever.co.id

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menegaskan rencana perusahaan melakukan perubahan nilai nominal saham (stock split) dilakukan supaya harga saham UNVR menjadi lebih terjangkau oleh investor retail kebanyakan.

"Selain itu, stock split ini juga diharapkan akan mendukung pertumbuhan Bursa Efek Indonesia karena adanya peningkatan likuiditas perdagangan saham UNVR," kata Sancoyo Antarikso, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, dalam siaran pers dikutip CNBC Indonesia, Senin (30/9/2019).

Dia mengatakan saat ini harga saham UNVR cukup tinggi, misalnya pada Jumat akhir pekan lalu (27/9) ditutup di angka Rp 47.000/saham sehingga perseroan merasa perlu melakukan aksi korporasi untuk melakukan perubahan nilai nominal saham (stock split).


Data perdagangan BEI mencatat, pada pukul 09.52 WIB, saham Unilever terus tertekan sebesar -1,17% di level Rp 46.450/saham, terkoreksi sejak dibuka tadi pagi. Year to date, saham UNVR hanya naik 2,37%. Asing hari ini dominan masuk di saham UNVR Rp 1,43 miliar, namun tekanan jual investor domestik membuat sahamnya amblas.

Perseroan akan menyampaikan usulan mengenai perubahan nilai nominal saham (stock split) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang waktu pelaksanaannya akan diumumkan lebih lanjut.

Selain menyampaikan usulan perubahan nominal saham, dalam RUPSLB mendatang juga akan disampaikan usulan perubahan direksi perseroan.


Perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari Amparo Cheung Aswin selaku direktur perseroan yang akan berlaku efektif terhitung sejak 1 Oktober 2019 dan akan akan mengusulkan pengangkatan Rizki Raksanugraha sebagai direktur perseroan menggantikan Amparo.

Rizky Raksanugraha sebelumnya merupakan Direktur Operasional Danone Indonesia. Rizky memiliki pengalaman lebih dari 27 tahun di bidang rantai pasokan atau supply chain baik itu di Indonesia maupun negara lain seperti Thailand, dan beberapa negara di Timur Tengah, Eropa dan juga China.

Sebagai informasi, perseroan belum menyebutkan rasio pemecahan nilai saham yang akan dilakukan perseroan. Hingga akhir perdagangan pekan lalu, nilai saham UNVR diperdagangkan pada harga Rp 47.000/saham.


Jika diasumsikan perseroan akan melakukan stock split 1:10 maka harga saham berada pada level Rp 4.700/unit. Namun jika rasionya 1:5 maka harga saham Rp 9.400/saham.

Tentu saja pemecahan nilai saham ini akan membuat investor lebih murah untuk membelinya. Jika ingin membeli satu lot cukup dengan Rp 470.000 atau Rp 940.000 saja, tidak perlu mengeluarkan uang Rp 4,7 juta/lot.

Saat ini total jumlah saham yang dicatatkan perseroan di BEI mencapai 7,63 miliar unit. Dari total jumlah saham tersebut, 84,99% atau 6.484.877.500 dimiliki oleh Unilever Indonesia Holding B.V dan sisanya 15.01% atau 1.145.122.500 dimiliki oleh publik atau masyarakat.

Saham UNVR merupakan salah satu saham berkapitalisasi besar yang cukup aktif dan likuid ditransaksikan di para pelaku pasar. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri fast moving consumer goods (FMCG), UNVR juga punya reputasi yang cukup baik.

Perusahaan yang dipimpin Hermant Bakhsi ini punya nilai kapitalisasi Rp 356,61 triliun, merupakan yang terbesar setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). 

Siasat Unilever Jadi Jawara Consumer Goods RI
[Gambas:Video CNBC]

 


(tas) Next Article Stock Split Sah, Bisa Beli Saham Unilever di Bawah Rp 1 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular