
Kalah Bersaing, Penjualan Unilever Melambat

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan penyedia barang konsumen Unilever memperkirakan pertumbuhan penjualannya pada 2019 sedikit di bawah ekspektasi yang diprediksi sebelumnya.
Produsen sabun Dove ini mengatakan meskipun ada tanda-tanda awal peningkatan kinerja di pasar terbesarnya di Amerika Utara, pemulihan penuh masih membutuhkan waktu.
Selama beberapa kuartal, perkembangan ekonomi telah menjadi hambatan bagi Unilever, di mana semakin banyak konsumen beralih ke makanan segar, merek khusus atau mengurangi pengeluaran.
Dalam hasil kuartalan terbaru perusahaan, penjualan di pasar negara maju turun 0,1%, berbeda dengan kenaikan sebesar 5,1% di pasar negara berkembang.
Di India, pasar terbesar kedua Unilever, musim hujan yang tak teratur merusak pengeluaran pedesaan, sementara pasar kerja yang lesu juga melemahkan konsumsi di daerah perkotaan.
"Karena tantangan di pasar tertentu, kami memprediksi sedikit kehilangan untuk pertumbuhan penjualan setahun penuh kami," kata Chief Executive Officer Unilever Alan Jope dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari CNBC Internasional, Selasa (17/12/2019).
Saat ini perusahaan memprediksi pertumbuhan penjualan untuk 2019 di bawah penjualan sebelumnya, berada dalam kisaran 3%-5%.
Menurut perusahaan, penghasilan, margin dan uang tunai diperkirakan tidak akan terpengaruh. Selain itu menurut indikasi pedagang, saham Unilever diperkirakan akan turun sebanyak 5%.
(dob/dob) Next Article Harga Barang Naik, Ini Bocoran Kinerja Unilever Q1-2023