Internasional

Ending Boeing 737 Max, Dulu 'Disayang' Sekarang 'Dibuang'

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
18 December 2019 12:54
Dunia Boikot 737 Max
Foto: Puluhan keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 registrasi PK LQP di perairan Tanjung Karawang menggelar aksi unjuk rasa di depan, Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (13/12). Mereka menuntut pemerintah melakukan pencarian ulang korban, karena hingga kini masih 64 orang korban yang belum ditemukan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Akibat dua kecelakaan tersebut, banyak negara memberlakukan larangan terbang (grounded) sementara pesawat Boeing 737 Max 8 dan Max 9 yang dimilikinya. Bahkan ada yang melarang adanya pesawat Boeing 737 Max terbang di wilayah udaranya.

Brasil menjadi negara Amerika Latin besar pertama yang menangguhkan pesawat terbang 737 Max 8 setelah ada permintaan langsung dari kepala jaksa federal negara itu.

Otoritas penerbangan sipil Meksiko dan Panama juga melarang penerbangan dengan Max 8 dan Max 9, sementara Kolombia mengatakan tidak akan mengizinkan pesawat Max 8 terbang ke wilayah udaranya.
Penangguhan yang dilakukan oleh negara-negara tersebut datang setelah China memutuskan mengandangkan pesawat Boeing Max.

Setelahnya, semakin banyak negara di dunia melarang penggunaan pesawat Boeing 737 Max di dalam wilayah udara mereka.

Saat itu ada 50 negara yang melarang terbang atau menangguhkan pesawat Boeing Max 8 termasuk Indonesia, dan Meksiko menjadi negara ke-50 yang mengambil tindakan pelarangan terhadap pesawat Boeing 737 Max 8.

(sef/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular