
Internasional
Krisis, Boeing Cari Pinjaman Dana Rp 136 T?
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
21 January 2020 13:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Boeing sedang melakukan pembicaraan dengan bank-bank untuk mendapatkan pinjaman sebesar US$ 10 miliar (Rp 136 triliun). Kenaikan biaya dan dampak dari dua kecelakaan fatal 737 Max di tahun lalu, menjadi penyebab.
Seperti dikutip dari CNBC International, seorang sumber mengatakan, perusahaan telah mendapatkan setidaknya US$6 miliar. Namun nilai itu bisa saja bertambah.
Setidaknya empat bank disebut akan memberikan pinjaman kepada perusahaan pesawat asal AS ini. Yakni Citigroup,Bank of America Merrill Lynch, Wells Fargo dan JP Morgan.
Namun sayangnya, manajemen Boeing enggan berkomentar tentang kenaikan utang ini.
Sebelumnya 2019 menjadi tahun buruk bagi Boeing. Setelah jet teranyarnya Boeing 737 Max jatuh di 2018 lalu, sejumlah kabar buruk belum pergi dari "musuh" Airbus tersebut.
Bahkan di Januari ini, Boeing menghentikan produksi 737 Max. Meski demikian, perusahaan menjamin tidak akan melakukan PHK pada karyawan.
Sementara itu, Moody's Investors Service mengatakan akan meninjau kembali peringkat kredit Boeing.
"Perkembangan terakhir menunjukkan pemulihan Boeing akan lebih membutuhkan biaya terutama untuk memulihkan kepercayaan dengan berbagai konstituen pasarnya," tulis Jonathan Root, pimpinan analis Moody sebelumnya.
(sef/sef) Next Article Dear Investor, Boeing Stop Produksi 737 Max!
Seperti dikutip dari CNBC International, seorang sumber mengatakan, perusahaan telah mendapatkan setidaknya US$6 miliar. Namun nilai itu bisa saja bertambah.
Setidaknya empat bank disebut akan memberikan pinjaman kepada perusahaan pesawat asal AS ini. Yakni Citigroup,Bank of America Merrill Lynch, Wells Fargo dan JP Morgan.
Sebelumnya 2019 menjadi tahun buruk bagi Boeing. Setelah jet teranyarnya Boeing 737 Max jatuh di 2018 lalu, sejumlah kabar buruk belum pergi dari "musuh" Airbus tersebut.
Bahkan di Januari ini, Boeing menghentikan produksi 737 Max. Meski demikian, perusahaan menjamin tidak akan melakukan PHK pada karyawan.
Sementara itu, Moody's Investors Service mengatakan akan meninjau kembali peringkat kredit Boeing.
"Perkembangan terakhir menunjukkan pemulihan Boeing akan lebih membutuhkan biaya terutama untuk memulihkan kepercayaan dengan berbagai konstituen pasarnya," tulis Jonathan Root, pimpinan analis Moody sebelumnya.
(sef/sef) Next Article Dear Investor, Boeing Stop Produksi 737 Max!
Most Popular