
Internasional
Ini Alasan Boeing Stop Produksi 737 Max
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
17 December 2019 13:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Boeing, perusahaan pembuat pesawat asal Amerika Serikat (AS) resmi menghentikan produksi jet 737 Max, Senin (16/12/2019).
Penghentian produksi ini bukan tanpa alasan. Harapan Boeing pupus karena Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS tak kunjung memberikan izin terbang.
Padahal Boeing berharap izin akan keluar akhir tahun ini. Tapi sayangnya, FAA hingga kini menahan izin, setidaknya hingga tahun 2020.
"Prioritas kami adalah keselamatan dan kami tidak menjadwal jangka waktu khusus untuk kapan ini akan segera dilengkapi," tegas FAA sebagaimana ditulis Reuters.
Sebelumnya dalam catatannya, Kepala Pemasaran Boeing Stan Deal menegaskan langkah ini untuk kebaikan Boeing.
"Ini akan membuat sistem kami di posisi lebih baik untuk perbaikan dan lebih efisien untuk menyelesaikan pesawat ketika pada saatnya kami mengembalikan 737 Max ke layanan (penerbangan)," ujarnya.
Meski demikian, perusahaan tidak berencana melakukan pemangkasan tenaga kerja.
Pabrik pembuat 737 Max berada di Renton Washington. Sekitar 12.000 pekerja akan dipindahkan sementara ke pabrik lainnya.
Boeing 737 Max sudah dilarang terbang sejak Maret 2019 setelah dua kecelakaan pesawat terjadi di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 jiwa, hanya dalam lima bulan.
April, perusahaan juga memangkas produksi hingga 20% menjadi 42 pesawat per bulan. Saat ini setidaknya ada 400 pesawat Max yang berada di fasilitas parkir utama Boeing di Washington.
(sef/sef) Next Article Sedihhh.. Boeing Hentikan Produksi 737 Max per Januari
Penghentian produksi ini bukan tanpa alasan. Harapan Boeing pupus karena Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS tak kunjung memberikan izin terbang.
Padahal Boeing berharap izin akan keluar akhir tahun ini. Tapi sayangnya, FAA hingga kini menahan izin, setidaknya hingga tahun 2020.
Sebelumnya dalam catatannya, Kepala Pemasaran Boeing Stan Deal menegaskan langkah ini untuk kebaikan Boeing.
"Ini akan membuat sistem kami di posisi lebih baik untuk perbaikan dan lebih efisien untuk menyelesaikan pesawat ketika pada saatnya kami mengembalikan 737 Max ke layanan (penerbangan)," ujarnya.
Meski demikian, perusahaan tidak berencana melakukan pemangkasan tenaga kerja.
Pabrik pembuat 737 Max berada di Renton Washington. Sekitar 12.000 pekerja akan dipindahkan sementara ke pabrik lainnya.
Boeing 737 Max sudah dilarang terbang sejak Maret 2019 setelah dua kecelakaan pesawat terjadi di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 jiwa, hanya dalam lima bulan.
April, perusahaan juga memangkas produksi hingga 20% menjadi 42 pesawat per bulan. Saat ini setidaknya ada 400 pesawat Max yang berada di fasilitas parkir utama Boeing di Washington.
(sef/sef) Next Article Sedihhh.. Boeing Hentikan Produksi 737 Max per Januari
Most Popular