Jejak Ilham Habibie yang Ngotot 'Caplok' Muamalat

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
18 December 2019 06:59
Ilham Bukan Orang Asing Bagi Bank Muamalat
Foto: Ilham Habibie ISMI (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)
Ilham bukanlah orang asing bagi BMI. Berpuluh-puluh tahun lalu, tepatnya pada 6 Desember 1990, Presiden Suharto menabuh bedug penanda dimulainya kongres pertama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Kongres itu sekaligus juga mengangkat Bacharuddin Jusuf Habibie, ayah dari Ilham, sebagai Ketua ICMI yang pertama. Tidak heran, karena BJ Habibie merupakan salah satu tokoh pendiri ICMI.

ICMI kemudian berkembang menjadi organisasi yang besar, dan ikut berperan dalam melahirkan praktik ekonomi syariah pertama di Indonesia.

Berkolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), ICMI kemudian menggagas berdirinya bank syariah yang kemudian juga didukung oleh Pemerintah RI, di mana ini merupakan cikal bakal dari terbentuknya Bank Muamalat.

Bank Muamalat resmi beroperasi pada 1 Mei 1992, atau dalam kalender Islam pada 27 Syawal 1412 H.

Seperti diketahui, selain sebagai Ketua ICMI kita juga mengenal BJ Habibie sebagai seorang teknokrat yang ahli di bidang aviasi. Dia pernah menjadi Menteri Riset dan Teknologi yang membidani pesawat nasional N 250 Gatot Kaca.


Karir BJ Habibie pun terus menanjak, dia pernah menjadi Wakil Presiden dan kemudian yang tertinggi adalah sebagai Presiden RI ke-3.

Habibie sudah meninggal pada 11 September 2019, dia melahirkan satu klan Habibie yang mengikuti jejaknya di dunia aviasi: Ilham Habibie.

Ilham Habibie adalah putra pertama dari BJ Habibie yang tengah memproduksi puluhan pesawat nasional dengan nama R80 di bawah bendera PT Regio Aviasi Industri. Pesawat-pesawat itu sudah dipesan oleh maskapai dan berbagai pihak lainnya.

lham jelas berada di puncak industri pesawat terbang nasional, karena belum ada perusahaan lain yang bermain di sektor ini.

Dan kemudian, tahun bagai berulang kembali bagi keluarga Habibie. Ilham kini juga bersinggungan dengan Bank Muamalat, yang digagas oleh ayahnya.

llham kini bertugas untuk menjaga warisan Sang Ayah untuk tetap dapat mempertahankan keberlangsungan bisnisnya. Seperti kita tahu, Bank Muamalat kini tengah mencari investor baru yang dapat menyuntikkan dana Rp 11 triliun.

Tugas Ilham Habibie memang tidak mudah, bahkan bisa dibilang lebih berat dari BJ Habibie. Mendirikan perusahaan memang terasa lebih ringan jika dibandingkan dengan saat kita menjalankan atau mempertahankan perusahaan itu.

Untuk diketahui, berdasarkan hasil RUPS yang berlangsung Senin (16/12/2019) pemegang saham menyetujui rencana BMI melanjutkan rencana penawaran umum terbatas atau rights issue sebelumnya senilai Rp 3,29 triliun dan penerbitan sukuk Rp 6 triliun untuk menambah permodalan perseroan.

Atas rencana ini, Direktur Utama BMI Achmad Kusna Permana, menegaskan Islamic Development Bank (IDB) siap untuk terdilusi kepemilikan sahamnya dalam penerbitan saham baru ini.

Dia menyebutkan IDB tidak bisa lagi menjadi pemegang saham pengendali karena adanya kebijakan internal yang membatasi kepemilikan saham di sebuah institusi maksimal 20%. Dengan aturan ini, IDB tidak bisa menambah kepemilikan saham.

Saat ini IDB memiliki 32,74% saham Bank Muamalat, Bank Boubyan 22%, Atwill Holdings Limited 17,91%, National Bank of Kuwait 8,45%, IDF Investment Fondation 3,48% dan pemegang saham lainnya.

"IDB sudah sampaikan, maksimum kepemilikan mereka itu dalam satu korporasi 20 persen dan sekarang 32 persen, sehingga dia tidak bisa menambahkan. [Jadi] mereka welcome untuk masuk siapa pun itu [investor baru], mereka [IDB] welcome untuk terdilusi, masuk pemegang saham baru, mereka sudah sampaikan sejak dulu seperti itu posisinya," tegasnya usai RUPSLB di Jakarta, Senin ini (16/12/2019). (hps/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular