
Ultra Jaya Crossing Rp 744 M, Transaksi Bursa Tembus Rp 9 T
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
12 December 2019 18:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Transaksi saham PT Ultra Jaya Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) yang mencapai Rp 744,4 miliar dan beberapa saham lain, terutama dua emiten Grup MNC berhasil mengangkat nilai transaksi Kamis ini (12/12/2019) hingga menembus Rp 9,16 triliun.
Data transaksi hari ini mencatat, transaksi saham produsen susu dan minuman instan tersebut terjadi di pasar negosiasi dan sebagian besar dari nilai itu atau Rp 742,5 miliar dilakukan pada satu transaksi pada satu perusahaan efek yang sama atau crossing saham.
Transaksi terbesar saham produsen susu tersebut di pasar negosiasi dieksekusi melalui PT Net Sekuritas sebanyak 450 juta saham di harga Rp 1.650/saham pada pukul 15.31 WIB tadi sore.
Dengan transaksi saham ULTJ itu, transaksi pasar negosiasi saham pada hari yang bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tersebut dibukukan Rp 3,6 triliun. Dua pasar lain adalah transaksi di pasar reguler Rp 5,53 triliun dan transaksi di pasar tunai Rp 8,8 juta.
Pasar negosiasi adalah satu dari tiga jenis transaksi di bursa saham, di mana jenis transaksi lain yaitu transaksi di pasar reguler atau pasar biasa, dan pasar tunai.
Transaksi di pasar reguler merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan mekanisme tawar menawar berkelanjutan dan menjadi fasilitas bertransaksi dengan harga normal dan jumlah transaksi minimal 1 lot.
Sebaliknya, transaksi besar yang dilakukan di pasar negosiasi biasanya melibatkan pemilik atau pemegang saham besar yang tidak ingin merusak harga di pasar reguler.
Selain transaksi saham ULTJ, saham PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) juga ditransaksikan di pasar negosiasi senilai Rp 534,2 miliar, PT MNC Land Tbk (KPIG) Rp 536,2 miliar, PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) Rp 277,3 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 100,6 miliar.
Transaksi saham hari ini menjadi yang tertinggi sejak 27 November, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,66% menjadi 6.139 dan membukukan pelemahan beruntun dalam 3 hari terakhir.
Sepanjang November, rerata nilai transaksi saham harian menciut menjadi Rp 7,4 triliun/hari. Penurunan terjadi 21,71% dari Rp 9,46 triliun yang menjadi rerata 10 bulan pertama 2019. Pada Desember ini, rerata transaksi harian masih berada pada angka Rp 6,95 triliun.
Nilai transaksi November dan Desember juga masih lebih rendah daripada rerata transaksi 2018 Rp 8,5 triliun/hari dan pada 2017 sebesar Rp 7,6 triliun/hari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Laba Bersih Produsen Susu Ultrajaya Tumbuh 33,5%
Data transaksi hari ini mencatat, transaksi saham produsen susu dan minuman instan tersebut terjadi di pasar negosiasi dan sebagian besar dari nilai itu atau Rp 742,5 miliar dilakukan pada satu transaksi pada satu perusahaan efek yang sama atau crossing saham.
Transaksi terbesar saham produsen susu tersebut di pasar negosiasi dieksekusi melalui PT Net Sekuritas sebanyak 450 juta saham di harga Rp 1.650/saham pada pukul 15.31 WIB tadi sore.
Dengan transaksi saham ULTJ itu, transaksi pasar negosiasi saham pada hari yang bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tersebut dibukukan Rp 3,6 triliun. Dua pasar lain adalah transaksi di pasar reguler Rp 5,53 triliun dan transaksi di pasar tunai Rp 8,8 juta.
Pasar negosiasi adalah satu dari tiga jenis transaksi di bursa saham, di mana jenis transaksi lain yaitu transaksi di pasar reguler atau pasar biasa, dan pasar tunai.
Transaksi di pasar reguler merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan mekanisme tawar menawar berkelanjutan dan menjadi fasilitas bertransaksi dengan harga normal dan jumlah transaksi minimal 1 lot.
Sebaliknya, transaksi besar yang dilakukan di pasar negosiasi biasanya melibatkan pemilik atau pemegang saham besar yang tidak ingin merusak harga di pasar reguler.
Selain transaksi saham ULTJ, saham PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) juga ditransaksikan di pasar negosiasi senilai Rp 534,2 miliar, PT MNC Land Tbk (KPIG) Rp 536,2 miliar, PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) Rp 277,3 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 100,6 miliar.
Transaksi saham hari ini menjadi yang tertinggi sejak 27 November, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,66% menjadi 6.139 dan membukukan pelemahan beruntun dalam 3 hari terakhir.
Sepanjang November, rerata nilai transaksi saham harian menciut menjadi Rp 7,4 triliun/hari. Penurunan terjadi 21,71% dari Rp 9,46 triliun yang menjadi rerata 10 bulan pertama 2019. Pada Desember ini, rerata transaksi harian masih berada pada angka Rp 6,95 triliun.
Nilai transaksi November dan Desember juga masih lebih rendah daripada rerata transaksi 2018 Rp 8,5 triliun/hari dan pada 2017 sebesar Rp 7,6 triliun/hari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Laba Bersih Produsen Susu Ultrajaya Tumbuh 33,5%
Most Popular