Lepas Saham Bank Permata, Ini Penjelasan Stanchart

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
12 December 2019 17:57
Serta persetujuan dari regulator perbankan di Indonesia dan Thailand dan diharapkan akan tercapai pada akhir 2020.
Foto: REUTERS/Bobby Yip
Jakarta CNBC Indonesia - Standard Chartered PLC (Stanchart) dan PT Astra International Tbk (ASII) Kamis ini (12/12/2019) resmi menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat (conditional sales purchasing agreement/CSPA) untuk menjual masing-masing 44,56% saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) kepada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank).


Dalam rilis yang disampaikan oleh Stanchart, disebutkan penyelesaian transaksi tunduk pada aturan yang berlaku di Indonesia termasuk persetujuan oleh pemegang saham Bangkok Bank.

Selain itu, juga tunduk dengan persetujuan dari regulator perbankan di Indonesia dan Thailand dan diharapkan akan tercapai pada akhir 2020.

Bangkok Bank telah setuju untuk mengakuisisi 89,12%. Harga pembelian dengan price to book value (PBV) 1,77 kali. Berdasarkan nilai buku Permata 30 September 2019, total pertimbangan untuk penjual adalah sekitar US$ 2,6 miliar atau setara Rp 37 triliun, atau Rp1.498/unit saham.

"Penjualan saham kami di Permata akan memungkinkan kami untuk fokus pada bisnis kami yang sepenuhnya dimiliki di pasar Indonesia yang besar dan strategis secara strategis; dan akan melepaskan modal untuk diinvestasikan kembali atau dikembalikan kepada pemegang saham," kata Bill Winters, Kepala Eksekutif Grup Standard Chartered, dalam siaran pers yang disampaikan di website Stanchart.

"Transaksi ini lebih lanjut menunjukkan fokus kami pada pelaksanaan prioritas strategis segar yang kami umumkan awal tahun ini, dengan langkah cepat," katanya.

J.P.Morgan bertindak sebagai penasihat keuangan untuk Astra dan Standard Chartered.

Simak laba Astra International

[Gambas:Video CNBC]


(hps/tas) Next Article Bangkok Bank Jadi Caplok Bank Permata, Ini Skema Lengkapnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular