
Internasional
Trump Buat Bumi Gonjang Ganjing, Negara Mana yang Kena 'Bom'?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 December 2019 07:40

Di Asia setidaknya ada tiga negara lain yang kena bom dagang AS, selain China. Antara lain:
Jepang
AS-Jepang telah terlibat perang dagang selama setahun terakhir. Fokus perang dagang mereka adalah tarif otomotif yang dijatuhkan AS pada Jepang.
Namun, pada bulan September Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah menandatangani kesepakatan perdagangan terbatas. Kesepakatan ini akan memberikan lebih banyak akses bagi Jepang untuk membeli produk pertanian AS, termasuk daging sapi dan babi. Nilainya mencapai sekitar US$ 7 miliar.
Sebagai imbalan, AS akan menurunkan tarif pada beberapa barang industri Jepang. Namun, tidak termasuk penghapusan tarif pada otomotif, yang merupakan sumber terbesar defisit perdagangan barang-barang AS. Defisit AS dengan Jepang pada tahun 2019 mencapai sebesar US$ 67 miliar.

Abe baru-baru ini mengatakan tarif otomotif memang belum dihapuskan Trump, tapi ia yakin tarif itu tidak akan diberlakukan pada Jepang karena kedua negara akan melanjutkan negosiasi tahun depan.
India
AS-India terlibat perang dagang pada pertengahan tahun ini. Itu terjadi setelah AS menghapuskan hak perdagangan istimewa yang dimiliki India, yaitu Generalized System of Preferences (GSP) pada bulan Juli. GSP merupakan kebijakan yang meringankan bea masuk impor barang-barang tertentu dari negara berkembang ke Negeri Paman Sam. Selain India, Indonesia juga menerima hak istimewa ini.
Di bawah aturan GSP, India menerima keringanan di sejumlah ekspor yang senilai US$ 5,6 miliar. Penghapusan GSP dilakukan AS setelah pemerintahan Trump menduga India memberlakukan pembatasan perdagangan digital baru dan hambatan perdagangan untuk perangkat medis AS dan produk lainnya.
Kedua negara terus melakukan perundingan terkait hal ini. Namun, belum ada kesepakatan yang dihasilkan sejauh ini.
Korea Selatan
Satu-satunya kesepakatan perdagangan yang berhasil diselesaikan dan diimplementasikan, setelah dinegosiasikan oleh pemerintahan Trump adalah perubahan kecil dalam Kesepakatan Perdagangan Bebas AS-Korea. Kedua negara menandatangani perubahan itu tahun lalu.
Kesepakatan itu memungkinkan AS untuk mempertahankan tarif truk 25% untuk 20 tahun lagi alih-alih dihapuskan pada 2021. Namun, AS mengurangi beberapa hambatan peraturan untuk impor mobil Korea. (sef/sef)
Jepang
AS-Jepang telah terlibat perang dagang selama setahun terakhir. Fokus perang dagang mereka adalah tarif otomotif yang dijatuhkan AS pada Jepang.
Sebagai imbalan, AS akan menurunkan tarif pada beberapa barang industri Jepang. Namun, tidak termasuk penghapusan tarif pada otomotif, yang merupakan sumber terbesar defisit perdagangan barang-barang AS. Defisit AS dengan Jepang pada tahun 2019 mencapai sebesar US$ 67 miliar.

Abe baru-baru ini mengatakan tarif otomotif memang belum dihapuskan Trump, tapi ia yakin tarif itu tidak akan diberlakukan pada Jepang karena kedua negara akan melanjutkan negosiasi tahun depan.
India
AS-India terlibat perang dagang pada pertengahan tahun ini. Itu terjadi setelah AS menghapuskan hak perdagangan istimewa yang dimiliki India, yaitu Generalized System of Preferences (GSP) pada bulan Juli. GSP merupakan kebijakan yang meringankan bea masuk impor barang-barang tertentu dari negara berkembang ke Negeri Paman Sam. Selain India, Indonesia juga menerima hak istimewa ini.
Di bawah aturan GSP, India menerima keringanan di sejumlah ekspor yang senilai US$ 5,6 miliar. Penghapusan GSP dilakukan AS setelah pemerintahan Trump menduga India memberlakukan pembatasan perdagangan digital baru dan hambatan perdagangan untuk perangkat medis AS dan produk lainnya.
Kedua negara terus melakukan perundingan terkait hal ini. Namun, belum ada kesepakatan yang dihasilkan sejauh ini.
Korea Selatan
Satu-satunya kesepakatan perdagangan yang berhasil diselesaikan dan diimplementasikan, setelah dinegosiasikan oleh pemerintahan Trump adalah perubahan kecil dalam Kesepakatan Perdagangan Bebas AS-Korea. Kedua negara menandatangani perubahan itu tahun lalu.
Kesepakatan itu memungkinkan AS untuk mempertahankan tarif truk 25% untuk 20 tahun lagi alih-alih dihapuskan pada 2021. Namun, AS mengurangi beberapa hambatan peraturan untuk impor mobil Korea. (sef/sef)
Pages
Most Popular