
Internasional
Trump Buat Bumi Gonjang Ganjing, Negara Mana yang Kena 'Bom'?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 December 2019 07:40

Trump telah lama mengancam akan menjatuhkan tarif pada impor otomotif dari Uni Eropa (UE) hingga 25%. Namun hingga kini tarif itu belum juga diberlakukan.
Meski demikian, pada Senin lalu Perwakilan Dagang AS (USTR) mengatakan akan meninjau kenaikan tarif pada lebih banyak produk UE. Apalagi organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memenangkan AS dalam konflik subsidi pesawat..
AS-UE telah terlibat perselisihan terkait tuduhan pemberian subsidi oleh pemerintah masing-masing terhadap perusahaan pesawat mereka, Airbus (eropa) dan Boeing (AS). Beberapa bulan lalu WTO memutuskan AS menang dalam masalah ini. Hal ini memberi AS jalan untuk menerapkan tarif pada UE.
Baru-baru ini USTR meluncurkan daftar baru tarif impor senilai US$ 2,4 miliar yang akan dikenakan terhadap barang-barang Perancis, termasuk keju, tas tangan, dan champagne. Tarif itu sebagai hukuman atas pajak layanan digital baru Prancis.
"Proposal AS tidak bisa diterima," tulis Reuters mengutip Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire dalam wawancaranya dengan Radio Classique.
"Dalam kasus sanksi terbaru AS, Uni Eropa akan siap melakukan serangan balasan."
Menteri Ekonomi Junior Prancis Agnes Pannier-Runacher mengatakan UE akan bertindak "sangar" kali ini. Bahkan Prancis tidak akan mencabut rencana pajak digital, yang jadi dasar AS menjatuhkan sanksi tarif.
Sebelumnya, Prancis memungut pajak hingga 3% untuk setiap pendapatan dari layanan digital perusahaan yang pendapatannya mencapai 25 juta euro ($ 27,86 juta) di Prancis dan 750 juta euro ($ 830 juta) di seluruh dunia.
Sebenarnya, Uni Eropa adalah pasar ekspor utama Amerika pada tahun 2018. Negara ini mencatatkan pembelian senilai US$ 319 miliar barang-barang AS dan US$ 256 miliar jasa dari AS.
Beberapa anggota UE (Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia) merupakan di antara 10 mitra dagang teratas AS pada 2018. Selain ke Prancis, AS juga tengah mengkaji kenaikan tarif untuk Austria, Italia dan Turki.
(sef/sef)
Meski demikian, pada Senin lalu Perwakilan Dagang AS (USTR) mengatakan akan meninjau kenaikan tarif pada lebih banyak produk UE. Apalagi organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memenangkan AS dalam konflik subsidi pesawat..
AS-UE telah terlibat perselisihan terkait tuduhan pemberian subsidi oleh pemerintah masing-masing terhadap perusahaan pesawat mereka, Airbus (eropa) dan Boeing (AS). Beberapa bulan lalu WTO memutuskan AS menang dalam masalah ini. Hal ini memberi AS jalan untuk menerapkan tarif pada UE.
"Proposal AS tidak bisa diterima," tulis Reuters mengutip Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire dalam wawancaranya dengan Radio Classique.
"Dalam kasus sanksi terbaru AS, Uni Eropa akan siap melakukan serangan balasan."
Menteri Ekonomi Junior Prancis Agnes Pannier-Runacher mengatakan UE akan bertindak "sangar" kali ini. Bahkan Prancis tidak akan mencabut rencana pajak digital, yang jadi dasar AS menjatuhkan sanksi tarif.
Sebelumnya, Prancis memungut pajak hingga 3% untuk setiap pendapatan dari layanan digital perusahaan yang pendapatannya mencapai 25 juta euro ($ 27,86 juta) di Prancis dan 750 juta euro ($ 830 juta) di seluruh dunia.
Sebenarnya, Uni Eropa adalah pasar ekspor utama Amerika pada tahun 2018. Negara ini mencatatkan pembelian senilai US$ 319 miliar barang-barang AS dan US$ 256 miliar jasa dari AS.
Beberapa anggota UE (Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia) merupakan di antara 10 mitra dagang teratas AS pada 2018. Selain ke Prancis, AS juga tengah mengkaji kenaikan tarif untuk Austria, Italia dan Turki.
(sef/sef)
Next Page
AS vs Amerika Latin
Pages
Most Popular