Santuy! Harga Rokok Menanjak di 50 Kota & Sumbang Inflasi

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
02 December 2019 15:24
BPS mencatat salah satu penyumbang inflasi di bulan November adalah rokok kretek dan rokok kretek filter.
Foto: Ilustrasi Produk Rokok (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat salah satu penyumbang inflasi di bulan November adalah rokok kretek dan rokok kretek filter. Komoditas ini menyumbang andil inflasi sebesar 0,01%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan harga rokok menyumbang inflasi sudah terjadi sejak September 2019 hingga saat ini. Sebab, harga rokok sudah mulai naik di pasaran untuk mengantisipasi tidak ada lonjakan harga pada Januari 2020.

"Jadi, seperti saya sampaikan Oktober, November rokok selalu sumbang inflasi 0,01%. Ini sudah mulai antisipasi kenaikan pada bulan Januari, pedagang tidak akan naikkan langsung besar pada tahun depan," ujarnya di Gedung BPS, Senin (2/12/2019).


Ia menjelaskan, dari hasil survei di 82 kota IHK, ditemukan sudah ada 50 kota yang terjadi kenaikan harga rokok kretek filter. Jadi, saat ini memang sudah banyak yang melakukan kenaikan harga rokok secara bertahap.

"Jadi kalau kita lihat pantauan kita, rokok kretek filter peningkatan harga 0,70%, naiknya pelan-pelan, ini sudah naik di 50 kota IHK. Kenaikan tertinggi di Sibolga 4%, beberapa kota seperti Tegal dan Madiun, Semarang dan Bekasi juga sudah naik 5%," jelasnya.


Dengan kenaikan yang secara bertahap ini, maka pihaknya yakin tidak akan terjadi inflasi yang signifikan pada awal tahun nanti.

"Masih aman lah. Pedagang tidak akan menaikan tinggi sekaligus dan akan naik pelan-pelan," kata dia.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Soal Besaran Cukai Rokok, Ini Update Terbaru dari Kemenkeu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular