Bawang Merah Hingga Rokok, Biang Kerok Inflasi November 2019

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
02 December 2019 11:39
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang November sebesar 0,14%.
Foto: cover topik/Rokok thumbanil/Aristya Rahadian krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang November sebesar 0,14%. Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan inflasi Oktober 2019 sebesar 0,02%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi ini disebabkan oleh kenaikan beberapa komoditas pangan selama bulan November 2019.

Dari kelompok bahan makanan terjadi inflasi tertinggi 0,37% dengan andil 0,07%. Adapun yang mendorong inflasi tertinggi adalah bawang merah yang harganya naik tinggi di bulan lalu.

"Beberapa komoditas sumbang inflasi yakni kenaikan harga bawang merah andil 0,07%, tomat sayur, daging ayam ras andil 0,03%, telur ayam ras 0,01% dan juga beberapa sayuran dan buah-buahan yang masing-masing andil 0,01%," ujarnya di Gedung BPS, Senin (2/12/2019).

Sedangkan dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi tertinggi kedua pada bulan November yakni 0,025% dengan andil 0,04%.

"Dominan yang sumbang inflasi adalah rokok kretek dan rokok kretek filter dengan andil 0,01%. Ini karena rokok di konsumen sudah mulai naik pelan-pelan," jelasnya.

Sementara itu, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,07% dengan andil 0,01%. Deflasi ini disebabkan oleh penurunan tarif angkutan udara dengan andil 0,02%.

"Ini memang karena bukan peak season makanya turun harga angkutan udara di 32 kota IHK. Turun paling tinggi di Tanjung Pandan," kata dia.

(dru) Next Article BPS: Mei 2020 Terjadi Inflasi 0,07%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular