Simak Aksi Emiten Sepanjang Hari Kemarin

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 November 2019 07:50
Simak Aksi Emiten Sepanjang Hari Kemarin
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
8. Australia, Fiji & Sri Lanka jadi Pasar Baru Semen Produksi RI
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tampaknya mulai gerah dengan over produksi semen di Indonesia. Hari ini Komisaris Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Soekarwo dipanggil Kementerian untuk membahas produksi dan pasar semen Indonesia.

Ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Soekarwo menjawab pertanyaan wartawan perihal tujuannya datang pagi ini. "Pembahasan porduksi dan pasar (semen)," kata Seokarwo, di Jakarta, Selasa (26/11/2019).

9. Suspensi Dicabut, Saham DEAL Bergerak Liar & Auto Reject Atas

Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) mulai Selasa ini (26/11/2019). Harga saham DEAL langsung bergerak liar di awal perdagangan hari ini.

Berdasarkan data perdagangan BEI, hingga pukul 09.15 WIB harga saham DEAL naik 24,59% ke level Rp 456/saham, atau sudah menyentuh level auto reject atas. Mengingat saham DEAL berada di rentang Rp 200-5.000, maka batas kenaikan/penurunan sehari adalah 25%. 


10. Terendah 7 Tahun, Saham HM Sampoerna Ambles Jadi Rp 1.920
Saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) terpantau ambles 4,48% ke level Rp 1.920, yang merupakan titik terendah sejak Maret 2012.

Pada penutupan perdagangan Selasa (26/11/2019) rata-rata harga saham emiten rokok yang yang dikendalikan oleh Philip Morris International ini diperdagangkan di level Rp 1.920 sampai Rp 2.040. Investor asing melepas saham ini dengan nilai jual bersih Rp 91,21 miliar. Adapun total transaksi pada hari ini mencapai Rp 338,21 miliar.

11. Saham Sritex Sentuh Level Terendah Sejak Februari 2017
Saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menyentuh level terendah sejak Februari 2017. Pada penutupan pasar, Selasa (26/11/2019) harga saham SRIL turun 0,81% menjadi Rp 244 dibandingkan hari sebelumnya Rp 246/saham.

Jika dibandingkan dengan harga penutupan 31 Desember 2018, saham SRIL telah anjlok 31,84% dari Rp 358/saham. Artinya jika investor berinvestasi Rp 100 juta pada Desember 2018, dengan nilai saham yang sekarang berarti nilai uang yang diinvestasikan pada saham tersebut berkurang menjadi Rp 68,1 juta. (sef/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular