Bursa Saham Global Dilirik, Harga Emas Dunia Bakal Kegencet!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 November 2019 07:03
Harga Emas Antam Ogah Gerak Lagi
Foto: Infografis, Arie Pratama
Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) tak bergerak di Rp 698.000/gram pada perdagangan Senin kemarin (25/11/2019) dari posisi akhir pekan lalu, karena koreksi sudah terjadi pada Sabtu sedangkan pasar global tidak buka pada hari tersebut.

Koreksi pekan lalu membalik arah penguatan yang terjadi sebelumnya, sekaligus menurunkan harganya ke bawah level psikologis Rp 700.000/gram.

Stagnannya harga emas ritel itu terjadi ketika hubungan politik dan ekonomi Amerika Serikat (AS)-China semakin tidak jelas. Drama perang dagang kali ini terkait dengan pemberitaan tentang pihak China yang dikabarkan mengundang delegasi AS untuk mengadakan perundingan secara langsung, menyusul ketegangan yang terjadi antar kedua negara.


Prospek damai dagang semakin kabur, tetapi masih menumbuhkan sentimen positif dan meningkatkan optimisme pelaku pasar keuangan dunia dan masih membuat harga emas dunia terkoreksi. Normalnya investor dan spekulator semakin meninggalkan komoditas logam mulia tersebut ke produk investasi yang lebih berisiko dan menciptakan tekanan jual yang menekan harga emas dunia.

Data di situs logammulia milik Antam Senin kemarin menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 69,8 juta/batang, masih sama dari posisi Sabtu pekan lalu.

Senin kemarin, harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi justru turun Rp 500/gram menjadi Rp 661.500/gram dari Rp 662.000/gram akhir pekan lalu.

Harga emas Antam itu sudah turun lebih dulu dibanding harga emas di pasar spot global pada akhir pekan lalu yang turun menjadi US$ 1.462,04 per troy ounce (oz) dari posisi sehari sebelumnya US$ 1.464,15/oz.

Senin pagi kemarin, harga emas masih turun menjadi US$ 1.460,75/oz. Pada pukul 20:39 WIB tadi malam, harga emas dunia diperdagangkan di level US$ 1.456,72/troy ons, melemah 0,36% di pasar spot, melansir data Refinitiv. 

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga. 

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/irv)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular