Global Galau, Harga Emas Antam Menuju Rp 770.000/gram

Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
03 November 2019 13:17
Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meroket Rp 10.000.
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meroket Rp 10.000 (1,27%) menjadi Rp 715.000 per gram pada perdagangan Jumat (1/11/2019). Penguatan ini mendorong level kenaikan terbesar harga emas Antam sejak 4 September.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi harga emas masih berpotensi menguat dipicu isu negosiasi dagang AS dan Tiongkok yang belum kelar. Ditambah lagi, adanya pemangkasan tingkat suku bunga acuan AS yang melemahkan dollar AS dan mengangkat harga komoditas.

"Kisaran harga pekan depan bisa antara Rp 750-770.000. Kemarin malam ada data Non Farm Payroll AS yang dirilis lebih bagus dari ekspektasi yang bisa menjadi sentimen penguatan Dollar AS dan melemahkan harga emas," kata Ariston kepada CNBC Indonesia, Sabtu (2/11/2019).


Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam, Jumat (1/11/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram meroket Rp 10.000 (1,27%) menjadi Rp 715.000 per gram, padahal Kamis lalu harganya masih Rp 706.000 per gram.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga melangit Rp 10.000 per gram menjadi Rp 684.000/gram, Jumat (1/11/2019) dari harga sebelumnya Rp 674.000/gram, Kamis (31/10/2019).


Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Pada perdagangan Sabtu kemarin (2/10), harga emas Antam juga masih stagnan di level Rp 715.000 per gram.

Harga logam mulia emas sangat erat kaitannya dengan nilai tukar khususnya dolar AS, karena secara internasional perhitungan harga emas di pasar global menggunakan mata uang dolar AS. Kala
greenback (dolar AS) melemah, maka harga emas akan naik di pasar spot global akan naik.

Secara tradisional emas juga sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, ketika The Fed menurunkan suku bunga, inflasi di AS kemungkinan akan meningkat, begitu juga dengan dengan daya tarik akan emas.

Foto: Infografis/Pergerakan emas sepekan 25 okt - 01 nov 2019/Aristya Rahadian Krisabella



(tas) Next Article Tak Terbendung, Harga Emas 6 Hari Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular