
Sah! APLN Rights Issue Rp 956 M Buat Bayar Utang

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sudah melaksanakan penambahan modal dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Dana hasil penerbitan saham baru atau rights issue ini akan dipakai membayar utang kepada sejumlah kreditur dan sebagian untuk modal kerja perseroan.
Sebelumnya, pemegang saham APLN dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) awal November ini sudah menyetujui rencana rights issue sebanyak 4 miliar saham baru.
Dalam keterangan yang disampaikan manajemen kepada Bursa Efek Indonesia, yang ditandatangani oleh Direktur Agung Podomoro Land, Cesar M. Dela Cruz dan Miarni Ang, Senin (25/11/2019), harga pelaksanaan rights issue APLN ditetapkan Rp 240/saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari HMETD ini sebesar Rp 956,83 miliar.
Manajemen menjelaskan, efek dilusi dari rights issue ini sebesar 17,07%. Tidak ada pembeli siaga dalam HMETD ini.
"Dana yang diperoleh dari penambahan modal melalui PUT I telah dan akan digunakan perseroan untuk membayar seluruh atau sebagian dari kewajiban perseroan kepada kreditur dan untuk keperluan modal kerja," tulis manajemen Agung Podomoro Land, Senin (25/11/2019).
Pada kesempatan sebelumnya, Justini Omas, Sekretaris Agung Podomoro Land menjelaskan, dua pemegang saham terbesar perseroan, PT Indofica dan Trihatma Kusuma Haliman, telah menyetorkan uang muka sebesar Rp 800 miliar untuk menambah modal perusahaan.
"Kita beri kesempatan ke semua pemegang saham untuk HMETD. Jadi pemegang saham yg sudah setor pasti akan ambil right issue-nya," jelas dia.
Laporan keuangan APLN per Juni 2019 mencatat, pemegang saham APLN yakni PT Indofica 80,42%, Trihatma Kusuma Haliman (pemilik) 3,21%, direksi dan komisaris 0,03%, dan publik 16,34%.
Adapun jumlah liabilitas APLN pada Juni 2019 total sebesar Rp 16,61 triliun, di antaranya terdiri dari utang bank jangka panjang Rp 3,8 triliun, utang obligasi Rp 4,2 triliun, dan utang pihak ketiga Rp 1 triliun. Ekuitas perusahaan pada periode Juni itu yakni sebesar Rp 12,22 triliun.
Simak potensi saham emiten properti lapis kedua
(tas/tas) Next Article Duh! Properti Belum Pulih, Rugi Agung Podomoro Capai Rp 134 M