Bursa Saham Global Dilirik, Harga Emas Dunia Bakal Kegencet!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 November 2019 07:03
Bursa Saham Global Dilirik, Harga Emas Dunia Bakal Kegencet!
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali melemah di pasar spot pada perdagangan Senin kemarin (25/11/19), melanjutkan penurunan pada Jumat pekan lalu. Meski sedang menunjukkan kinerja negatif, harga emas diprediksi masih akan bergerak dalam range tertentu alias belum akan ke mana-mana.

Pada pukul 20:39 WIB tadi malam, harga emas dunia diperdagangkan di level US$ 1.456,72/troy ons, melemah 0,36% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Harapan akan adanya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi penekan emas harga emas. Harapan tersebut menguat sejak akhir pekan lalu setelah CNBC International mewartakan Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan dagang dengan China "berpotensi sangat dekat".





"Pada dasarnya kita memiliki peluang yang sangat bagus untuk mencapai kesepakatan" kata Trump dalam acara Fox and Friends, sebagaimana dilansir CNBC International.

Analis dari bank investasi Julius Baer, Carsten Menke mengatakan perkembangan perundingan dagang membuat pasar saham terus menguat, tetapi harga emas hanya akan bergerak dalam rentang tertentu.

"Pasar sedang dihibur oleh perkembangan perundingan dagang yang terbaru, itulah sebabnya saham-saham mengalami penguatan. Bursa saham yang kuat akan membuat emas bergerak dalam rentang US$ 1.450 sampai 1.480/troy ons" kata Menke sebagaimana dilansir CNBC International.


Meski harapan akan adanya kesepakatan dagang menguat, para investor belum mau bereaksi terlalu berlebihan.

Apalagi AS kini sudah ikut campur dalam urusan Hong Kong yang bisa mempengaruhi hubungannya dengan China. Pekan lalu, Kongres AS sudah menyetujui aturan soal penegakan hak asasi manusia di Hong Kong, tetapi Presiden Trump masih belum bersikap tegas.

Dalam sebuah wawancara di Fox News Channel sebagaimana dilansir Reuters, Trump mengatakan mendukung kebebasan Hong Kong, tetapi juga sedang memperjuangkan kesepakatan dagang dengan China yang dikatakan sebagai yang terbesar dalam sejarah.

Sedikit berbeda dengan Menke, analis teknikal Reuters memprediksi harga emas bisa turun lebih dalam.

Sebagaimana diwartakan CNBC International Wang Tao analis teknikal Reuters memprediksi harga emas di pasar spot akan turun menguji support US$ 1.455/troy ons, jika support tersebut berhasil dilewati, emas diprediksi turun ke US$ 1.440/troy ons.

Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) tak bergerak di Rp 698.000/gram pada perdagangan Senin kemarin (25/11/2019) dari posisi akhir pekan lalu, karena koreksi sudah terjadi pada Sabtu sedangkan pasar global tidak buka pada hari tersebut.

Koreksi pekan lalu membalik arah penguatan yang terjadi sebelumnya, sekaligus menurunkan harganya ke bawah level psikologis Rp 700.000/gram.

Stagnannya harga emas ritel itu terjadi ketika hubungan politik dan ekonomi Amerika Serikat (AS)-China semakin tidak jelas. Drama perang dagang kali ini terkait dengan pemberitaan tentang pihak China yang dikabarkan mengundang delegasi AS untuk mengadakan perundingan secara langsung, menyusul ketegangan yang terjadi antar kedua negara.


Prospek damai dagang semakin kabur, tetapi masih menumbuhkan sentimen positif dan meningkatkan optimisme pelaku pasar keuangan dunia dan masih membuat harga emas dunia terkoreksi. Normalnya investor dan spekulator semakin meninggalkan komoditas logam mulia tersebut ke produk investasi yang lebih berisiko dan menciptakan tekanan jual yang menekan harga emas dunia.

Data di situs logammulia milik Antam Senin kemarin menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 69,8 juta/batang, masih sama dari posisi Sabtu pekan lalu.

Senin kemarin, harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi justru turun Rp 500/gram menjadi Rp 661.500/gram dari Rp 662.000/gram akhir pekan lalu.

Harga emas Antam itu sudah turun lebih dulu dibanding harga emas di pasar spot global pada akhir pekan lalu yang turun menjadi US$ 1.462,04 per troy ounce (oz) dari posisi sehari sebelumnya US$ 1.464,15/oz.

Senin pagi kemarin, harga emas masih turun menjadi US$ 1.460,75/oz. Pada pukul 20:39 WIB tadi malam, harga emas dunia diperdagangkan di level US$ 1.456,72/troy ons, melemah 0,36% di pasar spot, melansir data Refinitiv. 

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga. 

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas/irv) Next Article Global Galau, Harga Emas Antam Menuju Rp 770.000/gram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular