Trading Forex: Yen Sudah Melemah 4 Hari Beruntun, Mau Beli?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 November 2019 10:11
Membaiknya data-data ekonomi AS membuat greenback meraih momentum penguatan.
Ilustrasi Yen Jepang (REUTERS/Yuriko Nakao)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar yen kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (25/11/19). Hingga hari ini, mata uang Negeri Matahari Terbit ini sudah melemah dalam empat hari berturut-turut.

Pada pukul 09:40 WIB, US$ 1 setara dengan JPY 108,75, kurs yen melemah 0,1% di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv. Sementara dalam tiga hari sebelumnya, yen melemah tipis-tipis, kurang dari 0,1%.

Membaiknya data-data ekonomi AS membuat greenback meraih momentum penguatan. Peka lalu, indeks aktivitas manufaktur wilayah Philadelphia dilaporkan naik menjadi 10,4 pada November, jauh lebih tinggi dari Oktober yaitu 5,6. Sehari setelahnya, Markit melaporkan indeks aktivitas manufaktur AS naik menjadi 52,2 di bulan ini, tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.


Rilis data-data tersebut juga konsisten dengan isi notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang menunjukkan The Fed kini lebih optimis menatap perekonomian AS dibandingkan beberapa pekan lalu.



Dalam notula tersebut juga menunjukkan keputusan The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,5-1,75% pada Oktober tidak mendapat dukungan penuh dari anggota voting Federal Open Market Committee (FOMC). Sebanyak dua dari sepuluh anggota memilih suku bunga dipertahankan, sisanya memilih suku bunga di pangkas.

Meski dolar sedang perkasa, bukan berarti yen tanpa taji. Masih belum pastinya kapan akan ada kesepakatan dagang AS dengan China membuat pelaku pasar masih berhati-hati dan mengambil sikap wait and see.

Apalagi AS kini sudah ikut campur dalam urusan Hong Kong yang biasa mempengaruhi hubungannya dengan China. Pada pekan lalu, Kongres AS sudah menyetujui aturan soal penegakan hak asasi manusia di Hong Kong, tetapi Presiden Trump masih belum bersikap tegas.


Dalam sebuah wawancara di Fox News Channel sebagaimana dilansir Reuters, Trump mengatakan mendukung kebebasan Hong Kong, tetapi juga sedang memperjuangkan kesepakatan dagang dengan China yang dikatakan sebagai yang terbesar dalam sejarah.

Masih belum pastinya kapan 'drama' AS-China akan berakhir membuat kurs yen sewaktu-waktu bisa kembali menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Panasnya AS-Iran Bawa Yen ke Level Terkuat Tiga Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular