
China-AS Mulai Sejuk, Adakah Kans Harga Emas Melonjak?
Irvin Avriano Arief & Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 November 2019 06:57

Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) turun tipis Rp 1.000/gram menjadi Rp 698.000/gram pada perdagangan Sabtu kemarin (23/11/2019) dari perdagangan Jumat laly Rp 699.000/gram.
Pada Jumat lalu, harga emas Antam turun lumayan yakni Rp 3.000/gram dari posisi Rp 702.000/gram pada Kamis lalu. Koreksi harga emas Antam pada Sabtu kemarin lagi-lagi membalik arah penguatan yang terjadi di awal pekan ini, sekaligus menurunkan harganya ke bawah level psikologis Rp 700.000/gram.
Turunnya harga emas ritel itu terjadi ketika hubungan politik dan ekonomi Amerika Serikat (AS)-China sedikit mereda. Drama perang dagang kali ini terkait dengan pemberitaan tentang pihak China yang dikabarkan mengundang delegasi AS untuk mengadakan perundingan secara langsung.
Prospek damai dagang yang semakin bersinar itu meningkatkan optimisme pelaku pasar keuangan dunia, sehingga normalnya investor dan spekulator semakin meninggalkan komoditas logam mulia tersebut ke produk investasi yang lebih berisiko dan menciptakan tekanan jual yang menekan harga emas dunia.
Data di situs logammulia milik Antam Sabtu kemarin (22/11/19) menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 69,8 juta/batang.
Pada Jumat lalu, harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi juga turun Rp 3.000/gram menjadi Rp 664.000/gram dari Rp 667.000/gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya.
Terkoreksinya harga emas Antam tersebut mengekor harga emas di pasar spot global pada Kamis kemarin menjadi US$ 1.464,15 per troy ounce (oz) yang naik dari posisi sehari sebelumnya US$ 1.471,15/oz. Jumat lalu, harga emas dunia masih turun menjadi US$ 1.463,82/oz.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)
Pada Jumat lalu, harga emas Antam turun lumayan yakni Rp 3.000/gram dari posisi Rp 702.000/gram pada Kamis lalu. Koreksi harga emas Antam pada Sabtu kemarin lagi-lagi membalik arah penguatan yang terjadi di awal pekan ini, sekaligus menurunkan harganya ke bawah level psikologis Rp 700.000/gram.
Turunnya harga emas ritel itu terjadi ketika hubungan politik dan ekonomi Amerika Serikat (AS)-China sedikit mereda. Drama perang dagang kali ini terkait dengan pemberitaan tentang pihak China yang dikabarkan mengundang delegasi AS untuk mengadakan perundingan secara langsung.
Prospek damai dagang yang semakin bersinar itu meningkatkan optimisme pelaku pasar keuangan dunia, sehingga normalnya investor dan spekulator semakin meninggalkan komoditas logam mulia tersebut ke produk investasi yang lebih berisiko dan menciptakan tekanan jual yang menekan harga emas dunia.
Data di situs logammulia milik Antam Sabtu kemarin (22/11/19) menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 69,8 juta/batang.
Pada Jumat lalu, harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi juga turun Rp 3.000/gram menjadi Rp 664.000/gram dari Rp 667.000/gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya.
Terkoreksinya harga emas Antam tersebut mengekor harga emas di pasar spot global pada Kamis kemarin menjadi US$ 1.464,15 per troy ounce (oz) yang naik dari posisi sehari sebelumnya US$ 1.471,15/oz. Jumat lalu, harga emas dunia masih turun menjadi US$ 1.463,82/oz.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular