
Saham Ambles 65%, Manajemen LUCK: Bukan karena Narada!

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen emiten distribusi perangkat dan jasa dokumentasi, PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) angkat bicara perihal saham perseroan yang terkoreksi cukup tajam belakangan ini.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam sebulan terakhir hingga Kamis ini (21/11/2019), saham LUCK anjlok 65% di level Rp 490/saham. Sepanjang tahun berjalan hingga Kamis ini, harga saham LUCK terkoreksi 31%.
Hari ini saja, saham LUCK minus 2% dengan kapitalisasi pasar Rp 351 miliar, dengan nilai transaksi Rp 4,73 miliar dan volume perdagangan 9,68 juta saham.
Lantaran harga sahamnya yang bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity/(UMA), otoritas bursa pun sempat menghentikan sementara perdagangan saham LUCK pada Senin, 18 November 2019. Namun, saat ini harga saham LUCK sudah kembali diperdagangkan lagi.
Perseroan pun menggelar paparan publik insidentil di Gedung BEI. Direktur Utama Sentral Mitra, Josephine Handayani Hidajat, dalam gelaran paparan publik insidentil menjelaskan penyebab penurunan harga yang cukup tajam tersebut. Dia memastikan, hal ini tidak terkait dengan portfolio investasi dengan PT Narada Aset Manajemen yang tengah disuspensi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kita tidak ada portofolio di Narada. Dari tanggal 6 November sampai 16 bulan ini saham kita turun. Kita ini punya business plan, sebenarnya kita mau bekerjasama dengan akuisisi dengan perusahaan yang lebih besar," kata Josephine, Kamis ini.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Sentral Mitra, Teddy Pohan menjelaskan, penurunan harga saham yang cukup tajam lebih disebabkan oleh sentimen pasar, sehingga terjadi volatilitas dari sisi transaksi.
"Ini hanya sentimen negatif saja, jadi kita tahu kan sekarang lagi pada turun semua," kata Teddy.
Padahal, secara fundamental, kata Teddy, kinerja bisnis perusahaan masih cukup positif. "Perusahaan masih tetap growth, rencana kita juga berjalan dengan lancar. Kenapa kami terkoreksi ke bawah, ya karena sentimen negatif itu," kata dia.
Seluruh produk Narada disuspensi OJK
(tas/tas) Next Article Naik Tak Wajar 546% Sejak IPO, Saham LUCK Masuk Radar Bursa
