
Internasional
Ekonomi Bakal Jatuh 1,3% di 2019, Hong Kong Resmi Resesi!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 November 2019 16:36

Jakarta, CNBC Indonesia- Hong Kong merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2019. Ketidakstabilan politik membuat pertumbuhan mengalami kontraksi tahunan pertama, sejak krisis keuangan terjadi 2009 lalu.
Produk domestik bruto (PDB) akan jatuh ke 1,3% di 2019, jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Hal ini ditegaskan pemerintah saat merilis perhitungan akhir untuk kuartal III 2019.
"Di tiga bulan ini ke September, PDB berkontraksi 3,2% dari kuartal sebelumnya," kata pemerintah mengkonfirmasi estimasi sebelumnya, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Jumat (15/11/2019).
Revisi PDB ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelum demonstrasi pecah di Agustus, pemerintah masih optimis PDB bisa mencapai 2 hingga 3% di sepanjang 2019.
Suramnya prospek pertumbuhan ekonomi Hong Kong kini, sama suramnya dengan kondisi kota itu sekarang. Di mana protes yang kerap kali diwarnai kekerasan antara pendemo dengan polisi membuat bisnis di kota mandek dan aktivitas masyarakat dibatasi.
Bukan cuma persoalan politik, perang dagang juga memberi imbas buruk bagi Hong Kong. Perang dagang diwarnai dengan naiknya tarif barang impor China ke AS, begitu juga sebaliknya.
Sebelumnya pada awal bulan ini, Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo memperingatkan penurunan pertumbuhan ekonomi tak bisa dihindari lagi.
"Akan ada kemungkinan yang sangat besar, kota ini akan masuk ke dalam resesi sepanjang tahun," katanya dikutip dari South China Morning Post.
(sef/sef) Next Article Demo Tak Berujung, Hong Kong Kini Resesi
Produk domestik bruto (PDB) akan jatuh ke 1,3% di 2019, jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Hal ini ditegaskan pemerintah saat merilis perhitungan akhir untuk kuartal III 2019.
"Di tiga bulan ini ke September, PDB berkontraksi 3,2% dari kuartal sebelumnya," kata pemerintah mengkonfirmasi estimasi sebelumnya, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Jumat (15/11/2019).
Suramnya prospek pertumbuhan ekonomi Hong Kong kini, sama suramnya dengan kondisi kota itu sekarang. Di mana protes yang kerap kali diwarnai kekerasan antara pendemo dengan polisi membuat bisnis di kota mandek dan aktivitas masyarakat dibatasi.
Bukan cuma persoalan politik, perang dagang juga memberi imbas buruk bagi Hong Kong. Perang dagang diwarnai dengan naiknya tarif barang impor China ke AS, begitu juga sebaliknya.
Sebelumnya pada awal bulan ini, Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo memperingatkan penurunan pertumbuhan ekonomi tak bisa dihindari lagi.
"Akan ada kemungkinan yang sangat besar, kota ini akan masuk ke dalam resesi sepanjang tahun," katanya dikutip dari South China Morning Post.
(sef/sef) Next Article Demo Tak Berujung, Hong Kong Kini Resesi
Most Popular