
Bakal Gelar RUPSLB, Bos Mandiri Ditentukan 9 Desember
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
15 November 2019 15:03

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akhirnya mengumumkan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada 9 Desember mendatang.
Satu-satunya agenda dalam RUPSLB kali ini adalah perubahan susunan pengurus perseroan, setelah Kartika Wirjoatmodjo diangkat menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga posisi direktur utama Bank Mandiri kosong.
Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu menyebutkan posisi direktur utama ini sepatutnya diisi oleh internal Mandiri. "Yang pasti bekas lulusan atau masih orang Mandiri," Erick di Jakarta beberapa waktu lalu.
Nama-nama yang akan mengisi posisi Dirut Bank Mandiri sudah diajukan kementerian BUMN untuk mengikuti mekanisme Tim Penilai Akhir (TPA).
Di kalangan pelaku pasar menyebutkan terdapat dua nama yang akan menggantikan posisi Kartika Wirjoatmodjo sebagai pucuk pimpinan di Bank Mandiri.
Dua nama tersebut adalah Royke Tumilaar yang saat ini mengisi jabatan sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.
Royke merupakan sarjana ekonomi dari Ekonomi Manajemen dari Universitas Trisakti yang rampung pada 1987 dan melanjutkan pendidikan masternya di University of Technology Sydney pada 1999.
Dia bergabung dengan bank ini pada 1999 melalui Bank Dagang Negara (BDN) dan terakhir menjabat sebagai Senior Professional di Tim Penyelesaian Kredit di Jakarta.
Kemudian di 2007-2010, dia didapuk menjadi Group Head Regional Commercial Sales I lalu dipindahkan menjadi Group Head of Commercial Sales Jakarta hingga 2011. Pada Mei 2011, dirinya diangkat menjadi Managing Director Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management.
Nama lainnya adalah Silvano Rumantir mantan direktur utama PT Mandiri Sekuritas untuk periode 2016-2019. Saat ini Silvano menjabat sebagai Senior Executive Vice President di Bank Mandiri.
Menurut akun bisnisnya, Silvano menuntut ilmu di University of Oregon dan mendapatkan gelar master of finance di RMIT University di Australia.
Silvano lama berkecimpung di dunia perbankan yang dimulai pada 2001 di bank bank terbesar keempat di Australia, ANZ. Lima tahun kemudian di 2006 dia melanjutkan kariernya di HSBC sebagai Associate Director dan Director, Head of Debt Capital Markets.
Tujuh tahun mengenyam karier di HSBC, kemudian dia mengisi posisi sebagai President Director di Deutsche Securities Indonesia dan Director Corporate Finance di Deutsche Bank Singapura.
Namun ada pula kabar yang menyebutkan, nama Silvano kemungkinan akan ditempatkan sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.
Dua nama ini dianggap masuk akal lantaran sesuai dengan statement menteri BUMN. kemungkinan akan ditempatkan sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Dua nama ini dianggap masuk akal lantaran sesuai dengan statement menteri BUMN.
Menteri BUMN bilang dirut BTN dan Mandiri sudah dipilih Jokowi
(hps/tas) Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%
Satu-satunya agenda dalam RUPSLB kali ini adalah perubahan susunan pengurus perseroan, setelah Kartika Wirjoatmodjo diangkat menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga posisi direktur utama Bank Mandiri kosong.
Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu menyebutkan posisi direktur utama ini sepatutnya diisi oleh internal Mandiri. "Yang pasti bekas lulusan atau masih orang Mandiri," Erick di Jakarta beberapa waktu lalu.
Di kalangan pelaku pasar menyebutkan terdapat dua nama yang akan menggantikan posisi Kartika Wirjoatmodjo sebagai pucuk pimpinan di Bank Mandiri.
Dua nama tersebut adalah Royke Tumilaar yang saat ini mengisi jabatan sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.
Royke merupakan sarjana ekonomi dari Ekonomi Manajemen dari Universitas Trisakti yang rampung pada 1987 dan melanjutkan pendidikan masternya di University of Technology Sydney pada 1999.
Dia bergabung dengan bank ini pada 1999 melalui Bank Dagang Negara (BDN) dan terakhir menjabat sebagai Senior Professional di Tim Penyelesaian Kredit di Jakarta.
Kemudian di 2007-2010, dia didapuk menjadi Group Head Regional Commercial Sales I lalu dipindahkan menjadi Group Head of Commercial Sales Jakarta hingga 2011. Pada Mei 2011, dirinya diangkat menjadi Managing Director Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management.
Nama lainnya adalah Silvano Rumantir mantan direktur utama PT Mandiri Sekuritas untuk periode 2016-2019. Saat ini Silvano menjabat sebagai Senior Executive Vice President di Bank Mandiri.
Menurut akun bisnisnya, Silvano menuntut ilmu di University of Oregon dan mendapatkan gelar master of finance di RMIT University di Australia.
Silvano lama berkecimpung di dunia perbankan yang dimulai pada 2001 di bank bank terbesar keempat di Australia, ANZ. Lima tahun kemudian di 2006 dia melanjutkan kariernya di HSBC sebagai Associate Director dan Director, Head of Debt Capital Markets.
Tujuh tahun mengenyam karier di HSBC, kemudian dia mengisi posisi sebagai President Director di Deutsche Securities Indonesia dan Director Corporate Finance di Deutsche Bank Singapura.
Namun ada pula kabar yang menyebutkan, nama Silvano kemungkinan akan ditempatkan sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.
Dua nama ini dianggap masuk akal lantaran sesuai dengan statement menteri BUMN. kemungkinan akan ditempatkan sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Dua nama ini dianggap masuk akal lantaran sesuai dengan statement menteri BUMN.
Menteri BUMN bilang dirut BTN dan Mandiri sudah dipilih Jokowi
(hps/tas) Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%
Most Popular