
Optimistis! Bos OJK Prediksi Kredit Bank Tumbuh 12% di 2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih optimistis dengan target pertumbuhan penyaluran kredit sepanjang tahun ini bisa mencapai 12%, meski hingga saat ini masih terjadi perlambatan kredit dari perbankan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan optimisme ini berangkat dari tingkat bunga pinjaman yang dinilai masih cukup rendah.
Meski Bank Indonesia (BI) sempat menaikkan suku bunga acuan, namun perbankan belum menaikkan bunga pinjaman, apalagi dengan kebijakan suku bunga beberapa waktu terakhir sudah mulai diturunkan maka akan mendukung penyaluran kredit yang lebih besar.
"Suku bunga kita bisa tahan suku bunga kredit tidak naik meski kemarin ada kenaikan policy rate untuk menjaga tapi sudah mulai diturunkan," kata Wimboh dalam acara CEO Networking di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Masih rendahnya tingkat bunga ini tergambar dari semakin turunnya margin perbankan menjadi kisaran 4% dari sebelumnya mencapai 5,5%.
Dalam kondisi tersebut, perbankan terus melakukan inovasi dengan memanfaatkan teknologi dengan sistem perbankan. Hal ini dinilai memberikan efisiensi bagi bank dan mendatangkan pendapatan dari sisi lain.
"Ini sektor keuangan bisa lending rate tidak naik dan ke depan potensi turun. Jadi akan lebih besar Karena Pak Gubernur [Gubernur BI] beri signal penurunan policy rate masih akan terjadi," kata dia.
Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit hingga Agustus 2019 sebesar 8,59%. Capaian ini melambat dibandingkan periode Juli 2019 yang tercatat sebesar 9,58% (YoY).
Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Panji Irawan, mengatakan dinamika yang terjadi di pasar membuat perusahaan memilih menurunkan target kredit.
BMRI merevisi turun target pertumbuhan penyaluran kredit hingga akhir 2019 menjadi 8%-9% dari target sebelumnya 10%-12% seiring dengan masih melambatnya konsumsi nasional sejak tahun lalu, yang berdampak pada melambatnya permintaan kredit.Hingga akhir kuartal III-2019, Bank Mandiri hanya bisa mencapai pertumbuhan penyaluran kredit 7,8% secara year on year (YoY).
Adapun Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2020 hanya 8% hingga 9%.
"Gambaran tahun depan, kita tidak akan terlalu berani optimistis dengan pertumbuhan kredit 12-13%, tapi 8-9%. Dengan catatan kita selalu start dengan konservatif, tapi pada gilirannya permintaan kredit meningkat, kita bisa melebihi target, tapi harus memenuhi syarat dari permintaan kredit yang layak," kata Jahja, dalam paparan publik kinerja keuangan kuartal III-2019, Senin (28/10/2019).
Jahja mengatakan, hingga akhir tahun pertumbuhan kredit BCA diproyeksi bisa mencapai 10,9%, diperkirakan di atas rata-rata industri 8,6%.
5 negara ini di ambang resesi
(tas) Next Article Kredit Perbankan Loyo, Bos OJK: Ekonomi Kita Masih Mending
