
Laba Anak Usaha Northstar Drop 43%, tapi Sahamnya Naik 9%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
30 October 2019 13:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) pada perdagangan siang ini, Rabu (30/10/2019) melesat hingga 9,26% di tengah kinerja laba perseroan yang amblas per September 2019. Padahal pendapatan perusahaan tambang milik Northstar ini ini masih tercatat naik pada periode tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih DOIDÂ pada 9 bulan pertama tercatat anjlok 43,49% menjadi US$ 28,15 juta atau setara dengan Rp 395,2 miliar (asumsi kurs Rp 14.100/US$) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Padahal pendapatan perseroan pada periode tersebut tercatat naik 8,29% menjadi US$ 690,34 juta atau Rp 9,69 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 637,51 juta atau Rp 6,76 triliun.
Namun beban pokok penjualan naik 17,89% menjadi US$ 567,80 juta atau senilai Rp 7,97 triliun dari US$ 481,63 miliar atau Rp 6,76 triliun.
Saham DOID naik 9,26% ke level Rp 354/saham. Volume transaksi tercatat sebanyak 73,87 juta senilai Rp 25,46 miliar.
Perseroan memiliki satu anak perusahaan yang beroperasi secara aktif, yaitu PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), yang diklaim merupakan salah satu kontraktor tambang batu bara terbesar di Indonesia berdasarkan volume produksi.
Sementara, anak perusahaan lainnya yaitu PT Banyubiru Sakti (BBS) dan PT Pulau Mutiara Persada (PMP).
Perang dagang jadi sentimen penekan harga komoditas
(hps/tas) Next Article Rumor Northstar Keluar dari DOID, Ini Kata Patrick Walujo
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih DOIDÂ pada 9 bulan pertama tercatat anjlok 43,49% menjadi US$ 28,15 juta atau setara dengan Rp 395,2 miliar (asumsi kurs Rp 14.100/US$) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Padahal pendapatan perseroan pada periode tersebut tercatat naik 8,29% menjadi US$ 690,34 juta atau Rp 9,69 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 637,51 juta atau Rp 6,76 triliun.
Saham DOID naik 9,26% ke level Rp 354/saham. Volume transaksi tercatat sebanyak 73,87 juta senilai Rp 25,46 miliar.
Perseroan memiliki satu anak perusahaan yang beroperasi secara aktif, yaitu PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), yang diklaim merupakan salah satu kontraktor tambang batu bara terbesar di Indonesia berdasarkan volume produksi.
Sementara, anak perusahaan lainnya yaitu PT Banyubiru Sakti (BBS) dan PT Pulau Mutiara Persada (PMP).
Perang dagang jadi sentimen penekan harga komoditas
(hps/tas) Next Article Rumor Northstar Keluar dari DOID, Ini Kata Patrick Walujo
Most Popular