Harga Batu Bara Merosot, Produksi DOID Melambat

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
18 October 2019 17:33
Produksi batu bara sebesar 4,3 juta ton, lebih rendah dari posisi Agustus 2019 sebesar 4,5 juta ton.
Foto: Kapal keruk memuat gerbong dengan batu bara (REUTERS/Ilya Naymushin)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang batu bara, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui entitas anak, PT Makmur Mandiri Utama (BUMA) mencatatkan perlambatan produksi batu bara pada September 2019.

BUMA mencatat, pada September volume produksi overburden atau pemindahan lapisan penutup sebesar 33,7 juta bcm (bank cubic menter) turun dari tahun lalu 35,3 juta bcm. Sedangkan, produksi batu bara sebesar 4,3 juta ton, lebih rendah dari posisi Agustus 2019 sebesar 4,5 juta ton.

Dalam keterangan yang disampaikan manajemen, produksi overburden lebih rendah karena kelanjutan dari produksi sementara yang melambat di tengah pelemahan harga komoditas batu bara.

"Cuaca mendukung tetapi overburdern lebih rendah karena kelanjutan dari produksi sementara yang melambat dari pelanggan, mengingat ketidakpastian harga batubara," ungkap Investor Relation BUMA yang disiarkan Jumat (18/10/2019).

Namun, bila dilihat volume produksi secara year on year, overburden naik 6% jadi 301,0 juta bcm, sedangkan volume produksi untuk batu bara naik 25% menjadi 37,8 juta ton.

Harga saham DOID hingga penutupan perdagangan sore ini, Jumat (18/10/2019) ditutup melemah 0,62% ke level Rp 318 per saham. Sepanjang tahun berjalan, saham DOID terkoreksi cukup dalam, 39,43%.
(hps/hps) Next Article Dampak Sengat Virus Corona Bagi Emiten Berbasis Komoditas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular