
Rupiah Lesu Darah, Masih Saja Melemah Sampai Tengah Hari
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 October 2019 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih saja melemah di perdagangan pasar spot hingga tengah hari ini. Faktor eksternal yang penuh ketidakpastian membuat investor untuk sementara menghindari aset-aset berisiko di negara berkembang, sehingga rupiah kekurangan 'darah'.
Pada Rabu (30/10/2019) pukul 12:02 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.040. Rupiah melemah 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, rupiah sudah melemah 0,11%. Selepas itu, depresiasi rupiah semakin dalam dan dolar AS belum juga mampu diturunkan ke bawah Rp 14.000.
Sepertinya faktor ambil untung (profit taking) cukup berperan terhadap pelemahan rupiah. Dalam sebulan terakhir, rupiah sudah menguat cukup tajam di hadapan dolar AS, mencapai 1,06%. Selama enam bulan ke belakang, apresiasi mata uang Tanah Air lebih mentereng lagi yaitu 1,44%.
Oleh karena itu, dapat dimaklumi apabila investor kemudian tergoda untuk mencairkan cuan. Kala ini terjadi, rupiah mengalami tekanan jual sehingga nilainya melemah.
Selain itu, sentimen eksternal juga sedang kurang bersahabat. Terbukti tidak hanya rupiah yang melemah, sebagian besar mata uang utama Asia juga tidak berdaya menghadapi dolar AS.
Rupee India menjadi mata uang terlemah di Asia. Di atas rupee ada rupiah dan won Korea Selatan berada di posisi ketiga terbawah.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 12:09 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Pada Rabu (30/10/2019) pukul 12:02 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.040. Rupiah melemah 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, rupiah sudah melemah 0,11%. Selepas itu, depresiasi rupiah semakin dalam dan dolar AS belum juga mampu diturunkan ke bawah Rp 14.000.
Sepertinya faktor ambil untung (profit taking) cukup berperan terhadap pelemahan rupiah. Dalam sebulan terakhir, rupiah sudah menguat cukup tajam di hadapan dolar AS, mencapai 1,06%. Selama enam bulan ke belakang, apresiasi mata uang Tanah Air lebih mentereng lagi yaitu 1,44%.
Oleh karena itu, dapat dimaklumi apabila investor kemudian tergoda untuk mencairkan cuan. Kala ini terjadi, rupiah mengalami tekanan jual sehingga nilainya melemah.
Selain itu, sentimen eksternal juga sedang kurang bersahabat. Terbukti tidak hanya rupiah yang melemah, sebagian besar mata uang utama Asia juga tidak berdaya menghadapi dolar AS.
Rupee India menjadi mata uang terlemah di Asia. Di atas rupee ada rupiah dan won Korea Selatan berada di posisi ketiga terbawah.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 12:09 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Kesepakatan Damai Dagang AS-China Molor?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular