
Harga CPO Melejit Bawa Harga Saham 8 Emiten Sawit ini Terbang
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
26 October 2019 14:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (CPO) cetak rekor tertinggi barunya dalam periode satu tahun ini. Harga CPO kontrak pengiriman Januari 2020 di Bursa Malaysia Derivatif, ditutup menguat 0,59% ke level 2.398 ringgit/ton pada perdagangan kemarin (25/10).
Harga tersebut merupakan harga tertinggi dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini. Dalam sepekan terakhir harga CPO telah menguat 4,95%. Penguatan terjadi berturut-turut dalam lima hari perdagangan terakhir (21-25 Oktober 2019).
Di tengah tensi tinggi antara India dan Malaysia soal kritik Perdana Menteri Negeri Jiran terhadap India terkait konflik di Kashmir, harga CPO malah melambung tinggi.
Melejitnya harga sawit ditengarai oleh naiknya ekspor minyak sawit Malaysia. Menurut lembaga inspeksi independen Malaysia, AmSpec Agri, ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 1-25 Oktober tercatat mencapai 1,24 juta ton atau naik dari periode yang sama bulan sebelumnya di level 1,1 juta ton.
Sentimen positif tersebut ternyata menular ke Indonesia dan mampu mendongkrak kinerja saham emiten sawit dalam negeri. Dalam seminggu terakhir ada 8 emiten sawit yang mencatatkan kenaikan harga sahamnya dengan rata-rata mencapai 5,7%. Berikut adalah daftar emiten sawit yang mencatatkan kenaikan pada performa sahamnya.
Investor memang menyambut baik sentimen positif tersebut. Selain harga CPO yang melonjak tinggi, naiknya harga saham emiten sawit tersebut juga dipicu oleh adanya peluang mengekspor minyak sawit lebih besar ke India di tengah ketegangan yang terjadi antara India dan Malaysia.
Konflik bilateral yang terjadi membuat asosiasi industri sawit lokal India meminta anggotanya untuk tidak membeli minyak sawit dari Malaysia. Pemerintah India juga meminta Malaysia untuk introspeksi diri dengan sikapnya tersebut.
India merupakan negara importir minyak nabati terbesar di dunia. Kebutuhan minyak nabati terutama minyak sawit India tiap tahunnya diperkirakan meningkat 3-3,5%. Kenaikan tersebut dipicu oleh pertumbuhan populasi yang pesat di India.
Kalau gara-gara kritik Malaysia India benar-benar mengurangi impor minyak sawit dari Malaysia, tentu ini jadi peluang yang bagus untuk sawit dalam negeri merebut pangsa pasar minyak sawit India yang menjanjikan. Sentimen inilah yang bawa terbang saham-saham emiten sawit tanah air.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg) Next Article Harga CPO Agak Loyo, Saham Emiten Sawit Mulai Tumbang
Harga tersebut merupakan harga tertinggi dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini. Dalam sepekan terakhir harga CPO telah menguat 4,95%. Penguatan terjadi berturut-turut dalam lima hari perdagangan terakhir (21-25 Oktober 2019).
Melejitnya harga sawit ditengarai oleh naiknya ekspor minyak sawit Malaysia. Menurut lembaga inspeksi independen Malaysia, AmSpec Agri, ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 1-25 Oktober tercatat mencapai 1,24 juta ton atau naik dari periode yang sama bulan sebelumnya di level 1,1 juta ton.
Sentimen positif tersebut ternyata menular ke Indonesia dan mampu mendongkrak kinerja saham emiten sawit dalam negeri. Dalam seminggu terakhir ada 8 emiten sawit yang mencatatkan kenaikan harga sahamnya dengan rata-rata mencapai 5,7%. Berikut adalah daftar emiten sawit yang mencatatkan kenaikan pada performa sahamnya.
Investor memang menyambut baik sentimen positif tersebut. Selain harga CPO yang melonjak tinggi, naiknya harga saham emiten sawit tersebut juga dipicu oleh adanya peluang mengekspor minyak sawit lebih besar ke India di tengah ketegangan yang terjadi antara India dan Malaysia.
Konflik bilateral yang terjadi membuat asosiasi industri sawit lokal India meminta anggotanya untuk tidak membeli minyak sawit dari Malaysia. Pemerintah India juga meminta Malaysia untuk introspeksi diri dengan sikapnya tersebut.
India merupakan negara importir minyak nabati terbesar di dunia. Kebutuhan minyak nabati terutama minyak sawit India tiap tahunnya diperkirakan meningkat 3-3,5%. Kenaikan tersebut dipicu oleh pertumbuhan populasi yang pesat di India.
Kalau gara-gara kritik Malaysia India benar-benar mengurangi impor minyak sawit dari Malaysia, tentu ini jadi peluang yang bagus untuk sawit dalam negeri merebut pangsa pasar minyak sawit India yang menjanjikan. Sentimen inilah yang bawa terbang saham-saham emiten sawit tanah air.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg) Next Article Harga CPO Agak Loyo, Saham Emiten Sawit Mulai Tumbang
Most Popular