Belum Berhenti, Harga CPO Terus Tancap Gas

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
25 October 2019 12:11
Dalam tiga hari terakhir, harga CPO kontrak pengiriman Januari 2020 terus mencatatkan rekor harga tertinggi barunya.
Foto: REUTERS/Samsul Said
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) mencatatkan tren reli yang terus berlanjut. Dalam tiga hari terakhir, harga CPO kontrak pengiriman Januari 2020 terus mencatatkan rekor harga tertinggi barunya.

Pagi ini pukul 11.13 WIB harga CPO kontrak pengiriman Januari tahun depan di Bursa Derivatif Malaysia kembali mencatatkan harga tertinggi barunya di tahun ini di level 2.452 ringgit/ton. Jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin, harga naik 2,85%.



Sejak 14 Oktober 2019, harga CPO telah naik 13,68% secara point to point. Reli harga CPO terus berlanjut menyusul rumor Ekspor Malaysia melejit hingga 10% pada periode 1-25 Oktober.

AmSpec Agri Malaysia selaku perusahaan Inspeksi independen akan mempublikasikan hasil survei mereka terkait ekspor Malaysia pada periode 1-25 Oktober pada hari Jumat ini.

Selain rumor tersebut yang membuat tren bullish, harga CPO juga tertolong dengan harga minyak nabati lain yang relatif lebih mahal.

Mengutip Reuters, harga minyak sawit kontrak Januari Dalian pada Kamis (24/10), diperdagangkan menguat 1,1% sementara harga minyak kedelai kontrak Januari naik 0,7%. Harga minyak kedelai yang diperdagangkan di bursa Chicago Board of Trade (CBOT), pada Kamis juga naik 0,9%.

Sementara itu terkait dengan ketegangan antara Delhi dengan Malaysia, India meminta Negeri Jiran untuk introspeksi diri. Ketegangan terjadi antara kedua belah pihak disebabkan oleh kritik Perdana Menteri Mahathir Mohammad terhadap kasus Jammu dan Kashmir.

"Pernyataannya (Mahathir) tidak dapat kami terima dan tidak sesuai fakta, kami berharap Malaysia serius untuk introspeksi diri atas sikapnya tersebut" kata juru bicara Menteri Luar Negeri India, Raveesh Kumar. Dikutip dari Reuters.

Ketika ditanya soal apa dampak dari peristiwa tersebut terhadap hubungan dagang antara kedua negara, Raveesh menambahkan "untuk masalah impor komoditas merupakan hak prerogatif perusahaan masing-masing. Namun bukan berarti mereka tahan terhadap kecaman yang dilayangkan"

Baru-baru ini memang asosiasi industri ekstraksi sawit India (SEAI) mewanti-wanti anggotanya untuk tidak membeli minyak sawit dari Malaysia sebelum ada keputusan yang jelas dari Pemerintah India.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg) Next Article Harga CPO Ambles, Pekan Depan Rebound Atau Makin Jeblok?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular