
Unilever Stock Split 5:1, Harga Sahamnya Murah atau Mahal?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 October 2019 06:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memecah nilai saham (stock split) dengan rasio 5:1 mendapat respons positif dari pelaku pasar. Ini tampak dari kenaikan harga saham perseroan 1,21% ke level Rp 43.950/unit pada perdagangan. kemarin.
Head of Research RHB Sekuritas Hendry Wibowo menilai secara nominal, pasca stock split harga saham Unilever relatif akan lebih murah bagi investor ritel. Pasalnya harga saham UNVR akan berada pada level Rp 8.600-8.700/unit, nilai yang secara psikologis masih terjangkau oleh investor ritel.
Namun, secara valuasi harga saham Unilever relatif mahal dengan price to earning ratio (PER) sebesar 45,64 kali pada harga penutupan kemarin. "PER 45 kali jelas mahal, karena PER dari IHSG hanya 15 kali. Tapi REO (Return On Eequity) Unilever itu bisa lebih dari 100%. Jadi profitabilitas mereka terhadap modal yang di setor sangat tinggi," kata Hendry dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Selasa, 22/10/2019).
Unilever akan pecah saham dengan rasio nilai saham perusahaan yang semula Rp 10 akan turun menjadi Rp 2.
Berdasarkan informasi yang dipublikasikan perusahaan kemarin, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk membahas aksi korporasi ini akan dilaksanakan pada Rabu, 20 November 2019.
"Mata acara kedua akan membahas dan memutuskan mengenai perubahan nilai nominal saham perseroan dari semula Rp 10 menjadi Rp 2 per saham, dan dengan demikian mengubah pasal 4 anggaran dasar perseroan sebagai akibat dari dilakukannya stock split," tulis informasi tersebut.
Aksi korporasi ini dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk meningkatkan likuditas perdagangan saham dan mendukung pertumbuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga harga pembelian saham menjadi lebih terjangkau oleh investor.
Jika menggunakan asumsi harga pembukaan perdagangan pagi ini di Rp 43.425/saham maka harga saham perusahaan saat dilakukan stock split ini akan menjadi sebesar Rp 8.685/saham.
Rencana stock split ini telah diumumkan perusahaan di bulan lalu tepatnya pada 28 September 2019.
Selama satu bulan terakhir pulalah saham UNVR ini sudah terkoreksi sebesar 6,98%. Investor asing juga mencatatkan jual atas saham ini senilai Rp 26,18 miliar selama periode tersebut.
Pada akhir kuartal ketiga tahun ini, laba bersih perseroan drop hingga 24,37% menjadi Rp 5,51 triliun. Pada periode yang sama 2018, laba UNVR tercatat sebesar Rp 7,28 triliun.
Pendapatan perseroan selama tahun berjalan 9 bulan tercatat naik tipis 2,63% menjadi Rp 32,36 triliun. Periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar Rp 31,53 triliun.
Sementara beban pokok penjualan tercatat naik 1,35% menjadi Rp 15,93 triliun dari Rp 15,71 triliun.
Ada satu komponen yang tercatat mengalami penurunan signifikan yaitu pendapatan lainnya, anjlok hingga 99,92% menjadi Rp 2,17 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu nilainya mencapai Rp 2,84 triliun.
(hps/hps) Next Article Jreng! Investor Ritel Berbahagialah, UNVR akan Stock Split
Head of Research RHB Sekuritas Hendry Wibowo menilai secara nominal, pasca stock split harga saham Unilever relatif akan lebih murah bagi investor ritel. Pasalnya harga saham UNVR akan berada pada level Rp 8.600-8.700/unit, nilai yang secara psikologis masih terjangkau oleh investor ritel.
Namun, secara valuasi harga saham Unilever relatif mahal dengan price to earning ratio (PER) sebesar 45,64 kali pada harga penutupan kemarin. "PER 45 kali jelas mahal, karena PER dari IHSG hanya 15 kali. Tapi REO (Return On Eequity) Unilever itu bisa lebih dari 100%. Jadi profitabilitas mereka terhadap modal yang di setor sangat tinggi," kata Hendry dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Selasa, 22/10/2019).
Unilever akan pecah saham dengan rasio nilai saham perusahaan yang semula Rp 10 akan turun menjadi Rp 2.
"Mata acara kedua akan membahas dan memutuskan mengenai perubahan nilai nominal saham perseroan dari semula Rp 10 menjadi Rp 2 per saham, dan dengan demikian mengubah pasal 4 anggaran dasar perseroan sebagai akibat dari dilakukannya stock split," tulis informasi tersebut.
Aksi korporasi ini dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk meningkatkan likuditas perdagangan saham dan mendukung pertumbuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga harga pembelian saham menjadi lebih terjangkau oleh investor.
Jika menggunakan asumsi harga pembukaan perdagangan pagi ini di Rp 43.425/saham maka harga saham perusahaan saat dilakukan stock split ini akan menjadi sebesar Rp 8.685/saham.
Rencana stock split ini telah diumumkan perusahaan di bulan lalu tepatnya pada 28 September 2019.
Selama satu bulan terakhir pulalah saham UNVR ini sudah terkoreksi sebesar 6,98%. Investor asing juga mencatatkan jual atas saham ini senilai Rp 26,18 miliar selama periode tersebut.
Pada akhir kuartal ketiga tahun ini, laba bersih perseroan drop hingga 24,37% menjadi Rp 5,51 triliun. Pada periode yang sama 2018, laba UNVR tercatat sebesar Rp 7,28 triliun.
Pendapatan perseroan selama tahun berjalan 9 bulan tercatat naik tipis 2,63% menjadi Rp 32,36 triliun. Periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar Rp 31,53 triliun.
Sementara beban pokok penjualan tercatat naik 1,35% menjadi Rp 15,93 triliun dari Rp 15,71 triliun.
Ada satu komponen yang tercatat mengalami penurunan signifikan yaitu pendapatan lainnya, anjlok hingga 99,92% menjadi Rp 2,17 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu nilainya mencapai Rp 2,84 triliun.
(hps/hps) Next Article Jreng! Investor Ritel Berbahagialah, UNVR akan Stock Split
Most Popular