
Menakar Cuan UNVR Hingga BBCA yang Mau Stock Split

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana pemecahan nilai nominal saham (stock split) belakangan mulai banyak dipertimbangkan emiten memasuki kuartal terakhir tahun ini. Selain menyasar investor ritel karena harga sahamnya kian terjangkau, likuiditas saham juga diharapkan meningkat seiring kenaikan transaksi.
Beberapa emiten tersebut di antaranya PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan terakhir PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bagaimana potensi pergerakan sahamnya? Begini prospeknya secara teknikal:
MDKA
![]() |
Tren saham ini bergerak naik sejak awal tahun (uptrend), terlihat dari kinerjanya yang menguat 82,14%. Saham tersebut pada hari Kamis (10/10/2019) lalu menyentuh level tertingginya di harga Rp 6.675/saham.
Penguatannya diperkirakan berlanjut, karena secara momentum sahamnya belum menyentuh level jenuh belinya (overbought) menurut indikator Relative Strength Index (RSI). Selain itu sahamnya sedang bergerak di atas rata-ratanya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
Sahamnya berakhir stagnan alias tidak mengalami perubahan sama sekali dibandingkan penutupan perdagangan hari Senin (14/10) pada harga Rp 6.375/saham.
UNVR
![]() |
Tren saham UNVR sejak awal tahun bisa dikatakan non trending, terlihat dari kinerjanya yang minus tapi tipis hanya 1,98%. Sepanjang minggu lalu pun sahamnya cenderung tertekan dengan koreksi 2,75%.
Potensi penguatan saham tersebut dalam jangka pendek masih terbuka, dikarenakan harganya yang masih kokoh bergerak di atas rata-ratanya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5). Secara momentum, penguatan UNVR juga belum menyentuh level jenuh belinya (overbought), menurut indikator Relative Strength Index (RSI).
Pada penutupan kemarin, sahamnya naik 325 poin atau 0,74% pada level Rp 44.500. Nilai transaksinya sebesar Rp 45,96 miliar yang di ikuti pembelian bersih (net buy) investor asing senilai Rp 3,74 miliar.
Berlanjut Ke Halaman selanjutnya >>>