Analisis Teknikal

Menakar Cuan UNVR Hingga BBCA yang Mau Stock Split

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 October 2019 09:07
Menakar Cuan UNVR Hingga BBCA yang Mau Stock Split
Foto: Infografis/ Kiat Agar Tak Buntung Main Saham/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana pemecahan nilai nominal saham (stock split) belakangan mulai banyak dipertimbangkan emiten memasuki kuartal terakhir tahun ini. Selain menyasar investor ritel karena harga sahamnya kian terjangkau, likuiditas saham juga diharapkan meningkat seiring kenaikan transaksi.

Beberapa emiten tersebut di antaranya PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan terakhir PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bagaimana potensi pergerakan sahamnya? Begini prospeknya secara teknikal:

MDKA

Hold_HOLDSumber: Refinitiv

Tren saham ini bergerak naik sejak awal tahun (uptrend), terlihat dari kinerjanya yang menguat 82,14%. Saham tersebut pada hari Kamis (10/10/2019) lalu menyentuh level tertingginya di harga Rp 6.675/saham.


Penguatannya diperkirakan berlanjut, karena secara momentum sahamnya belum menyentuh level jenuh belinya (overbought) menurut indikator Relative Strength Index (RSI). Selain itu sahamnya sedang bergerak di atas rata-ratanya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).

Sahamnya berakhir stagnan alias tidak mengalami perubahan sama sekali dibandingkan penutupan perdagangan hari Senin (14/10) pada harga Rp 6.375/saham.

UNVR

Hold_HOLDSumber: Refinitiv

Tren saham UNVR sejak awal tahun bisa dikatakan non trending, terlihat dari kinerjanya yang minus tapi tipis hanya 1,98%. Sepanjang minggu lalu pun sahamnya cenderung tertekan dengan koreksi 2,75%.

Potensi penguatan saham tersebut dalam jangka pendek masih terbuka, dikarenakan harganya yang masih kokoh bergerak di atas rata-ratanya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5). Secara momentum, penguatan UNVR juga belum menyentuh level jenuh belinya (overbought), menurut indikator Relative Strength Index (RSI).

Pada penutupan kemarin, sahamnya naik 325 poin atau 0,74% pada level Rp 44.500. Nilai transaksinya sebesar Rp 45,96 miliar yang di ikuti pembelian bersih (net buy) investor asing senilai Rp 3,74 miliar.


Berlanjut Ke Halaman selanjutnya >>>

BBCA

Hold_HOLDSumber: Refinitiv

Tren saham BBCA sejak awal tahun bergerak naik (uptrend), terlihat dari kinerjanya yang menguat sampai 19,23%. Saham tersebut mencatatkan rekor tertingginya pada (23/7) lalu di harga Rp 31.450/saham.

Penguatan pada saham tersebut cukup terbuka, mengingat harganya sedang bergerak di atas rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5). Meski secara momentum sudah menyentuh level jenuh belinya (overbought) menurut indikator RSI, tetapi karena trennya yang bullish, saham tersebut masih berpotensi menguji rekornya lagi.

Pada penutupan kemarin, saham bank BCA tersebut mengalami kenaikan 375 poin atau 1,22% pada harga Rp 31.000/saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 231,5 miliar yang di ikuti net buy investor asing senilai Rp 94,99 miliar.

TBIG

Hold_HOLDSumber: Refinitiv

Tren saham TBIG bergerak uptrend sepanjang tahun ini, terlihat dari kinerjanya yang meroket 89,58% sejak awal tahun. Sepanjang minggu lalu sahamnya naik lumayan tinggi hingga 7,54%.

Potensi penguatan pada saham tersebut masih terbuka, mengingat harganya sedang bergerak di atas rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5). Secara momentum memang sudah menyentuh batas jenuh belinya (overbought), tetapi trennya masih bullish.

Pada perdagangan kemarin, saham TBIG hanya naik 50 poin atau 0,74% pada harga Rp 6.825/saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 80,51 miliar yang di ikuti net buy investor asing di pasar reguler senilai Rp 5,11 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular