
Mau Stock Split, Saham Unilever Mulai Dilepas Asing

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar rencana PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) membuat harga sahamnya kini masuk top losers atau deretan saham dengan koreksi besar setelah asing dan investor domestik kompak melepas saham emiten consumer goods ini.
Pada perdagangan Senin ini (7/10/2019), data Bursa Efek Indonesia, pukul 10.10 WIB, menunjukkan saham UNVR minus 0,99% di level Rp 44.975/saham. Sebelumnya, akhir pekan lalu, saham UNVR ditutup di level Rp 45.425/saham.
Hari ini asing melepas saham UNVR sebesar Rp 2,01 miliar dan dalam 5 hari terakhir asing keluar Rp 58,77 miliar. Dalam 5 hari perdagangan harag saham UNVR juga minus 3,28% dan dalam sebulan terakhir saham UNVR minus 5,71%.
Dalam surat keterbukaan informasi di BEI, manajemen UNVR pada pekan lalu mengungkapkan akan melakukan stock split kendati belum membeberkan rasio pemecahan nilai nominal.
"Mengumumkan bahwa Perseroan berencana untuk melakukan perubahan nilai nominal saham. Perseroan menilai aksi korporasi ini akan membuat saham UNVR menjadi lebih terjangkau oleh investor retail kebanyakan," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi tersebut.
Bagi Unilever Indonesia, stock split ini merupakan yang ketiga kali dilakukan setelah dua stock split sebelumnya digelar pada tahun 2000 dan 2003, masing-masing dengan rasio pemecahan sama yakni 1:10. Artinya, tiap 1 saham UNVR dipecah menjadi 10 saham.
Jika diasumsikan perseroan akan melakukan stock split 1:10 maka harga saham berada pada level Rp 4.497/saham. Namun jika rasionya 1:5 makan harga saham Rp 8.895/saham.
Saham UNVR merupakan salah satu saham berkapitalisasi besar yang cukup aktif dan likuid ditransaksikan di para pelaku pasar. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri fast moving consumer goods (FMCG), UNVR juga punya reputasi yang cukup baik.
Perusahaan yang dipimpin Hermant Bakhsi ini punya nilai kapitalisasi Rp 354,8 triliun, merupakan yang terbesar setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan kuartal II 2019, nilai aset UNVR saat ini tercatat mencapai Rp 21,87 triliun. Untuk sekedar mengingatkan, perseroan adalah market leader untuk produk-produk kebutuhan rumah tangga, seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall's, Royco, Bango, dan masih banyak lagi.
(tas/hps) Next Article Perkuat Fundamental UNVR, Ira Noviarti Didaulat Posisi Baru