
Wishnutama Jadi Menteri, Apa Kabar IPO NET TV?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar kembali menyoroti Net TV setelah pendiri sekaligus mantan Komisaris Utama NET Mediatama Televisi (NET TV), Wishnutama Kusubandio, masuk menjadi menteri Kabinet Kerja jilid II yang akan membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Sebelum Wishnutama hadir siang tadi, tokoh-tokoh yang sudah lebih dahulu ada antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, eks CEO Gojek Nadiem Makarim, dan mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir.
Kendati belum diumumkan resmi oleh Jokowi, besar kemungkinan Wishnutama didaulat menjadi Menteri Pariwisata menggantikan Arief Yahya dan punya tugas berat untuk menarik devisa dari sektor pariwisata nasional.
Menurut Wishnutama, diskusi dengan Jokowi hari ini membahas sejumlah hal, mulai dari meningkatkan kreativitas, membuat event yang menarik dunia internasional hingga menggenjot devisa.
"Ya lihat saja," ujarnya di Istana Negara.
"Ya walaupun saya tak bercita-cita jadi menteri tapi untuk sebuah kebaikan bangsa kita saya bersedia. Begitu kurang lebih," lanjut Wishnutama.
Kendati sejak 5 April 2019, bapak 4 anak itu sudah tak lagi bertanggung jawab penuh untuk mengelola dan mengatur keseluruhan organisasi NET Mediatama, namun sosok Wishnutama selalu identik dengan NET TV.
Pada Agustus lalu, stasiun televisi ini sempat digoyang kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) dan batal untuk mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Namun pada Agustus itu, kabar PHK tersebut dibantah.
"Barusan saya sudah ketemu dengan direksi untuk minta penjelasan perihal berita ini. Informasi yang disampaikan kepada saya oleh direksi tidak ada PHK seperti yang diberitakan," kata Wishnutama, Jumat (9/8/2019).
Dikutip dari DetikFinance, sebelumnya Chief Operating Officer Net Mediatama Azuan Syahril juga memastikan tidak ada rencana PHK massal terhadap karyawan NET TV. Tapi pihaknya tak membantah sedang melakukan efisiensi. Manajemen menawarkan karyawannya untuk mengundurkan diri (resign) secara sukarela dengan imbalan benefit yang layak.
"Yang ada kita di sini dalam rangka, salah satunya efisiensi segala macam, kita mencoba menawarkan ke karyawan yang berminat mengundurkan diri kita kasih kesempatan dan akan diberikan benefit," tukas Azuan.
Sebelumnya, data BEI per Juli 2019 juga mengungkapkan bahwa PT Net Visi Media, induk NET TV tidak jadi mencatatkan sahamnya di pasar modal. Nama perusahaan hilang dari datar calon emiten yang melakukan IPO tahun ini. Padahal perusahaan ini telah melakukan mini expose ke Bursa Efek Indonesia pada 4 Juli 2018.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan memang Net Visi Media tak masuk daftar pipeline IPO tahun ini. Padahal tahun lalu perusahaan sudah melakukan mini expose dan menyatakan siap IPO 2019.
Sayangnya, Nyoman enggan mengungkapkan mengapa perusahaan batal IPO tahun ini. Dia juga enggan menyampaikan apakah perusahaan memundurkan rencana IPO atau memang batal.
"Konfirmasi aja ke dia [NET]," ucapnya di Gedung BEI Jakarta, Senin (12/8/2019), dikutip DetikFinance.
Tahun lalu, manajemen NET TV melakukan mini expose di BEI dengan dihadiri oleh Direktur Utama Net Wishnutama, Komisaris Utama Net Agus Lasmono Sudwikatmono dan didampingi oleh penjamin emisi PT NH Korindo Sekuritas.
Data BEI per 24 Mei 2019 nama Net Visi Media masih tercatat sebagai salah satu dari 25 perusahaan yang akan melakukan IPO tahun ini. Namun per Juli, nama NET TV tak ada lagi dalam pipeline.
Situs resmi NET TV mencatat, stasiun televisi adalah bagian dari kelompok usaha Indika Group di bawah bendera PT Indika Energy Tbk (INDY) yang fokus pada sumber daya energi khususnya minyak dan gas. Anak usaha INDY lainnya yakni PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Kideco Jaya Agung.
NET batal IPO
(tas/hps) Next Article Sempat Mau IPO, Net TV Malah Digugat PKPU
