
Disuntik Grup Corpus, Investamart Siap Ngegas Tahun Depan!
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
15 October 2019 12:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan penjual reksa dana PT Investamart Principal Optima baru berganti pemodal mayoritas dan mendapatkan suntikan modal tambahan sehingga siap menggiatkan penjualan reksa dana pada tahun depan di tengah mulai tingginya tren investasi kalangan milenial.
Ben Lawson, Direktur Utama dan Co-Founder Investamart, mengatakan pergantian pemegang utama perusahaan yang berizin sebagai agen penjual reksa dana (Aperd) tersebut baru terjadi pada 30 September lalu.
"Pemegang saham baru mayoritasnya Grup Corpus asal Surabaya melalui PT Corpus Prima Mandiri. Porsi sahamnya mayoritas, sekitar 70%. Sisanya masih ada saham saya pribadi dan sebuah perusahaan lain sebagai minoritas," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin kemarin (14/10/19).
Menurut dia tanpa menyebut angka detail, mayoritas saham perseroan dibeli oleh pemilik baru serta mendapatkan modal tambahan dengan total nilai di angka beberapa miliar.
Sebelumnya, mayoritas saham perusahaan yang berizin Aperd sejak 2017 itu dimiliki oleh Grup Infovesta-Bina Insan yang berbisnis riset data pasar modal dan data reksa dana serta pelatihan persiapan ujian profesi.
Pemegang saham baru Investamart yaitu Grup Corpus sebelumnya sudah menjajaki pasar modal dengan membeli perusahaan efek PT Madani Sekuritas dan perusahaan manajer investasi PT Jisawi Finas.
Saat ini, kedua perusahaan tersebut telah berganti nama menjadi PT Corpus Sekuritas Indonesia dan PT Corpus Kapital Manajemen.
Hingga 2020, Investamart menargetkan dapat semakin melebarkan jumlah nasabah menjadi lebih dari 10.000 nasabah dari jumlah saat ini yang masih di bawah 1.000 nasabah.
Beberapa strategi perseroan akan diawali dengan menambah beberapa rekanan manajer investasi (MI) hingga akhir tahun menjadi 20 perusahaan dari saat ini 15 perusahaan sehingga dapat menambah jumlah reksa dana yang ditawarkan perseroan menjadi 50 produk dari saat ini sekitar 40 produk.
Selain Corpus Kapital, situs perseroan menunjukkan klien perusahaan manajer investasi yang sudah dirangkul terdiri dari PT Bahana TCW Investment Management, PT BNI Asset Management, PT Capital Asset Management, PT Danareksa Investment Management, dan PT Henan Putihrai Asset Management.
Perusahaan lain adalah PT Insight Investment Management, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT MNC Asset Management, PT Principal Asset Management, PT RHB Asset Management Indonesia, PT Sinarmas Asset Management, PT Sucorinvest Asset Management, dan PT Victoria Manajemen Investasi.
Ben menambahkan strategi lain adalah dengan menyasar generasi milenial dengan tingkat ekonomi menengah, terutama yang sudah berkecukupan dan sudah mulai memiliki kebutuhan untuk berinvestasi.
"Tahun depan kami akan lebih gencar lagi dengan strategi-strategi lain."
Dia menilai saat ini ceruk pasar nasabah baru masih sangat luas mengingat jumlah nasabah reksa dana dan nasabah pasar modal masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, yaitu 2 juta orang atau hanya 0,8% sehingga perusahaan tidak khawatir dengan persaingan di industri.
Investamart menjadi salah satu Aperd yang masuk ke dalam Perkumpulan Agen Penjual Efek Reksa Dana Online (Paperdo). Tahun 2021, pelaku industri reksa dana dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan jumlah nasabah produk investasi itu mencapai 5 juta orang, naik 3,5 kali dari posisi terakhir pada Agustus 1,4 juta orang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Catat! Bisnis Manajer Investasi RI Kian Seksi, Ini Faktanya
Ben Lawson, Direktur Utama dan Co-Founder Investamart, mengatakan pergantian pemegang utama perusahaan yang berizin sebagai agen penjual reksa dana (Aperd) tersebut baru terjadi pada 30 September lalu.
"Pemegang saham baru mayoritasnya Grup Corpus asal Surabaya melalui PT Corpus Prima Mandiri. Porsi sahamnya mayoritas, sekitar 70%. Sisanya masih ada saham saya pribadi dan sebuah perusahaan lain sebagai minoritas," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin kemarin (14/10/19).
Menurut dia tanpa menyebut angka detail, mayoritas saham perseroan dibeli oleh pemilik baru serta mendapatkan modal tambahan dengan total nilai di angka beberapa miliar.
Sebelumnya, mayoritas saham perusahaan yang berizin Aperd sejak 2017 itu dimiliki oleh Grup Infovesta-Bina Insan yang berbisnis riset data pasar modal dan data reksa dana serta pelatihan persiapan ujian profesi.
Pemegang saham baru Investamart yaitu Grup Corpus sebelumnya sudah menjajaki pasar modal dengan membeli perusahaan efek PT Madani Sekuritas dan perusahaan manajer investasi PT Jisawi Finas.
Saat ini, kedua perusahaan tersebut telah berganti nama menjadi PT Corpus Sekuritas Indonesia dan PT Corpus Kapital Manajemen.
Hingga 2020, Investamart menargetkan dapat semakin melebarkan jumlah nasabah menjadi lebih dari 10.000 nasabah dari jumlah saat ini yang masih di bawah 1.000 nasabah.
Beberapa strategi perseroan akan diawali dengan menambah beberapa rekanan manajer investasi (MI) hingga akhir tahun menjadi 20 perusahaan dari saat ini 15 perusahaan sehingga dapat menambah jumlah reksa dana yang ditawarkan perseroan menjadi 50 produk dari saat ini sekitar 40 produk.
Selain Corpus Kapital, situs perseroan menunjukkan klien perusahaan manajer investasi yang sudah dirangkul terdiri dari PT Bahana TCW Investment Management, PT BNI Asset Management, PT Capital Asset Management, PT Danareksa Investment Management, dan PT Henan Putihrai Asset Management.
Perusahaan lain adalah PT Insight Investment Management, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT MNC Asset Management, PT Principal Asset Management, PT RHB Asset Management Indonesia, PT Sinarmas Asset Management, PT Sucorinvest Asset Management, dan PT Victoria Manajemen Investasi.
![]() |
Ben menambahkan strategi lain adalah dengan menyasar generasi milenial dengan tingkat ekonomi menengah, terutama yang sudah berkecukupan dan sudah mulai memiliki kebutuhan untuk berinvestasi.
"Tahun depan kami akan lebih gencar lagi dengan strategi-strategi lain."
Dia menilai saat ini ceruk pasar nasabah baru masih sangat luas mengingat jumlah nasabah reksa dana dan nasabah pasar modal masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, yaitu 2 juta orang atau hanya 0,8% sehingga perusahaan tidak khawatir dengan persaingan di industri.
Investamart menjadi salah satu Aperd yang masuk ke dalam Perkumpulan Agen Penjual Efek Reksa Dana Online (Paperdo). Tahun 2021, pelaku industri reksa dana dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan jumlah nasabah produk investasi itu mencapai 5 juta orang, naik 3,5 kali dari posisi terakhir pada Agustus 1,4 juta orang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Catat! Bisnis Manajer Investasi RI Kian Seksi, Ini Faktanya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular