AS Kirim Pasukan ke Arab Saudi, Minyak Mentah Terbang Tinggi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 October 2019 20:50
Tanker Iran Diserang Misil, AS Kirim Pasukan ke Arab Saudi
Foto: Kondisi fasilitas minyak Aramco usai serangan drone (REUTERS/Hamad l Mohammed)
Situasi geopolitik di Timur Tengah kembali memanas sejak Jumat kemarin. Akibatnya kenaikan harga minyak mentah menjadi terakelerasi.

Iran melaporkan kapal tanker miliknya terkena serangan dua misil di Laut Merah dekat pantai Arab Saudi, sebagaimana dilansir CNBC International. Akibat kejadian tersebut perang Teluk sepertinya sudah di depan mata.

Reuters melaporkan pihak Arab Saudi belum mau memberikan keterangan atas serangan ke kapal tanker milik Iran tersebut.

Merespon kejadian tersebut, AS kembali mengirim pasukannya ke Arab Saudi. Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, mengatakan penambahan jumlah pasukan di Arab Saudi guna mengantisipasi ketegangan dengan Iran.



"Kami pikir ini penting untuk terus menambah pasukan untuk mencegah dan mempertahankan serta menggirim pesan kepada Iran: jangan menyerang negara berdaulat lain, jangan mengancam kepentingan Amerika, pasukan Amerika, atau kami akan merespon" kata Esper sebagaimana dilansir Reuters.

Situasi di Timur Tengah memang sedang panas setelah pertengahan September lalu dua fasilitas minyak milik Arab Saudi diserang drone yang mengakibatkan kerusakan parah. 

Kala itu pemberontak Houthi mengklaim serangan tersebut, tetapi AS justru mengatakan Iran ada di balik serangan tersebut. Menteri Dalam Negeri AS, Mike Pompeo menuduh Iran meluncurkan serangan terhadap pasokan energi dunia yang belum pernah terjadi sebelumnya, melansir CNBC International.

Pemerintah Teheran tidak terima atas tuduhan tersebut. Abbas Mousavi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menyatakan bahwa tudingan AS dan sekutunya tidak berdasar.



Bahkan Iran mengatakan siap apabila harus berperang dengan AS dan sekutunya. Amarali Hajizadeh, Kepala Staff Angkatan Udara Garda Revolusioner Iran, mengungkapkan pangkalan AS di Timur Tengah masuk dalam jangkauan misil mereka.

"Semua orang harus tahu bahwa seluruh basis pangkalan AS dan kapal induk mereka dalam jarak lebih dari 2.000 km di sekitar Iran masuk dalam cakupan misil kami. Iran selalu siap untuk perang dalam skala penuh," tegasnya, seperti diwartakan Reuters pertengahan September lalu. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular