Penjualan Ritel Tumbuh Minimalis, IHSG Mojok di Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 October 2019 12:47
Penjualan Ritel Tumbuh Minimalis
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Saham-saham konsumer yang babak belur membuat IHSG harus pasrah ditransaksikan di zona merah. Per akhir sesi satu, indeks sektor barang konsumsi ambruk sebesar 1,01%.

Untuk diketahui, pada perdagangan kemarin (8/10/2019) indeks sektor barang konsumsi melejit sebesar 1,35%, menandai apresiasi pertama pasca sudah jatuh dalam tujuh hari perdagangan sebelumnya. Jika ditotal, koreksi dalam tujuh hari tersebut adalah sebesar 4,54%.

Saham-saham konsumer kembali menjadi bulan-bulanan pelaku pasar menyusul rilis Survei Penjualan Eceran (SPE) periode Agustus 2019 oleh Bank Indonesia (BI). Sepanjang bulan Agustus, penjualan barang-barang ritel tercatat tumbuh tipis sebesar 1,1% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Pertumbuhan tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan Juli yang sebesar 2,4% YoY, serta melambat jika dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu (Agustus 2018) yang sebesar 6,1% YoY.

Untuk periode September 2019, angka sementara menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 2,1% secara tahunan, di bawah pertumbuhan pada September 2018 yang sebesar 4,8% YoY. 

Sebagai catatan, sudah sedari bulan Mei pertumbuhan penjualan barang-barang ritel tak bisa mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan pada bulan Juni, penjualan barang-barang ritel terkontraksi 1,8% secara tahunan. Pada Juni 2018, diketahui ada pertumbuhan sebesar 2,3% YoY.

 

Untuk diketahui, anggapan bahwa daya beli masyarakat Indonesia sedang berada dalam posisi yang lemah sebelumnya juga datang dari rilis angka inflasi.

Pada pekan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi periode September 2019. Sepanjang bulan lalu, BPS mencatat bahwa Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,27% secara bulanan (month-on-month/MoM), sementara inflasi secara tahunan berada di level 3,39%. Deflasi tersebut lebih dalam dibandingkan dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia yang memproyeksikan deflasi sebesar 0,15% saja secara bulanan.

Sebelumnya pada periode Agustus, BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 0,12% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan berada di level 3,49%. Capaian tersebut berada di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan inflasi secara bulanan berada di level 0,16% dan inflasi secara tahunan berada di level 3,54%.

Saham-saham konsumer yang dilego pelaku pasar pada perdagangan hari ini di antaranya: PT Indofood Sukses Makmur Tbk/ICBP (-2,22%), PT Mayora Indah Tbk/MYOR (-2,14%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (-1,86%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,95%), dan PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-0,4%).

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(ank/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular