Minimalis, Penjualan Ritel Agustus Cuma Naik 1,1%
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 October 2019 10:33
Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan ritel domestik masih tumbuh pada Agustus, tetapi melambat ketimbang bulan sebelumnya. Pada September, penjualan ritel diperkirakan tumbuh lebih baik.
Pada Rabu (9/10/2019), Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel periode Agustus tumbuh 1,1% year-on-year (YoY). Melambat dibandingkan Juli yang sebesar 2,4% YoY.
Selepas Mei, pertumbuhan penjualan ritel terus melambat. Bahkan sempat mengalami kontraksi pada Juni.
"Pertumbuhan penjualan ritel pada Agutus ditopang oleh kelompok suku cadang dan aksesori yang tumbuh tinggi. Serta kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya yang tumbuh menguat, antara lain barang elektronik selain audio/video dan perabot rumah tangga," sebut laporan BI.
Sementara untuk September, BI memperkirakan penjualan ritel tumbuh membaik di 2,1% YoY. Peningkatan ini terutama didorong oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya serta kelompok makanan-minuman dan tembakau yang masing-masing diramal tumbuh 9,4% dan 2,7%.
Kemudian untuk periode kuartal II-2019, penjualan ritel diperkirakan tumbuh 1,8% YoY. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 4,6% dan kuartal III-2018 yang sebesar 4,6%.
Perlambatan penjualan ritel pada kuartal III-2019 disebabkan oleh hampir seluruh kelompok pengeluaran. Paling dalam dialami oleh bahan bakar kendaraan bermotor yang turun 6,6% YoY, budaya dan rekreasi turun 6,8% YoY.
"Hasil survei jua mengindikasikan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam enam bulan mendatang atau Februari 2020 akan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum enam bulan yang akan datang sebesar 168,2. Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 174,7," lanjut laporan BI.
(aji/aji) Next Article Penjualan Ritel Tumbuh Melambat di Juni, Tapi Minus di Juli
Pada Rabu (9/10/2019), Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel periode Agustus tumbuh 1,1% year-on-year (YoY). Melambat dibandingkan Juli yang sebesar 2,4% YoY.
Selepas Mei, pertumbuhan penjualan ritel terus melambat. Bahkan sempat mengalami kontraksi pada Juni.
"Pertumbuhan penjualan ritel pada Agutus ditopang oleh kelompok suku cadang dan aksesori yang tumbuh tinggi. Serta kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya yang tumbuh menguat, antara lain barang elektronik selain audio/video dan perabot rumah tangga," sebut laporan BI.
Sementara untuk September, BI memperkirakan penjualan ritel tumbuh membaik di 2,1% YoY. Peningkatan ini terutama didorong oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya serta kelompok makanan-minuman dan tembakau yang masing-masing diramal tumbuh 9,4% dan 2,7%.
Kemudian untuk periode kuartal II-2019, penjualan ritel diperkirakan tumbuh 1,8% YoY. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 4,6% dan kuartal III-2018 yang sebesar 4,6%.
Perlambatan penjualan ritel pada kuartal III-2019 disebabkan oleh hampir seluruh kelompok pengeluaran. Paling dalam dialami oleh bahan bakar kendaraan bermotor yang turun 6,6% YoY, budaya dan rekreasi turun 6,8% YoY.
"Hasil survei jua mengindikasikan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam enam bulan mendatang atau Februari 2020 akan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum enam bulan yang akan datang sebesar 168,2. Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 174,7," lanjut laporan BI.
(aji/aji) Next Article Penjualan Ritel Tumbuh Melambat di Juni, Tapi Minus di Juli
Most Popular