Antara Harga, Gaya & Daya Mind ID Demi Akuisisi Tambang Vale

tahir saleh & Anisatul Umah, CNBC Indonesia
09 October 2019 07:07
Adakah Uang Mind ID untuk Akuisisi Vale?
Foto: VALE (REUTERS/Adriano Machado)
Pada Desember tahun lalu, MIND ID juga merogoh kocek sangat dalam, khususnya melalui penerbitan obligasi global (global bond) guna mengakuisisi saham mayoritas PTFI, salah satu tambang emas terbesar di dunia. Kepemilikan MIND ID di Freeport hingga Desember tahun lalu sebesar 51,25%.

Mengacu laporan keuangan audit Inalum 2018, nilai investasi pada Freeport Indonesia mencapai Rp 65,57 triliun, yang terdiri dari metode ekuitas (penyertaan modal) sebesar Rp19,50 triliun dan uang muka investasi senilai Rp 46,09 triliun.

Dengan asumsi harga rata-rata saham INCO hari ini di level Rp 3.600/saham, maka nilai divestasi diperkirakan sebesar Rp 7,15 triliun. Dana ini mesti disiapkan oleh MIND ID, bisa lebih dari itu jika valuasinya naik, atau bisa juga di bawah itu.

Melihat posisi kas dan setara kas Inalum termasuk di dalamnya deposito berjangka masih cukup besar kendati jauh dibandingkan dengan nilai akuisisi saham Freeport. Kas Inalum naik sebesar 27,64% pada tahun lalu menjadi Rp 23,42 triliun.



Kembali ke soal pembelian 20% saham Vale yang diestimasi sekitar Rp 7,15 triliun. Dari sisi kas dan aset masih mencukupi. Jika melihat dari rasio liabilitas per ekuitas (liability per equity ratio/total kewajiban dibagi ekuitas), ruang pinjaman bank juga terbuka karena rasio liabilitas per ekuitas Inalum masih rendah.

Total kewajiban atau liabilitas Inalum tahun lalu Rp 89,69 triliun, sementara total ekuitas Rp 75,99 triliun sehingga rasio liability per equity perseroan masih 1x.

Namun perlu diingat, jumlah liabilitas Inalum tahun lalu yang mencapai Rp 89,69 triliun itu membengkak 229,27% dibandingkan periode tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 27,24 triliun.

Jangan lupa juga, Inalum juga mesti menyiapkan anggaran sebelum 15 November 2021 untuk membayar obligasi jatuh tempo global bond Seri A yakni sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Global bond ini yang dipakai untuk menutup pendanaan akuisisi Freeport.

Dari sisi kinerja, tahun lalu, pendapatan Inalum masih naik 38% menjadi Rp 65,28 triliun dari tahun sebelumnya Rp 47,18 triliun dengan pendapatan terbesar dari batu bara dan emas. Laba bersih juga naik 68% menjadi Rp 8,28 triliun dari tahun sebelumnya R 4,94 triliun.

(gus/gus)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular