
Sedang Turun, Saham Konsumer kok Masih Pantas Diincar?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 October 2019 16:00

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bahana Sekuritas menilai saham sektor konsumsi masih punya peluang positif untuk jangka panjang di tengah geliat perekonomian belum memperlihatkan tanda-tanda penguatan yang berarti. Konsumsi masyarakat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi ditengah pelemahan kinerja ekspor dan investasi karena perang dagang.
Analis Bahana Sekuritas Giovanni Dustin mengatakan pemerintah terus medorong daya beli masyarakat terutama kelas menengah ke bawah. Dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2020, alokasi anggaran perlindungan sosial direncanakan sebesar Rp 385,32 trliun.
"Sektor saham konsumer masih cukup menjanjikan untuk jangka panjang, meski untuk jangka pendek hingga menengah masih akan terlihat adanya tantangan," kata Giovanni dalam siaran persnya, Rabu (2/10/2019).
Dalam jangka panjang sektor ini akan mendapatkan keuntungan dari bonus demografi hingga 2030 mendatang. Secara sektoral, kinerja sektor barang konsumsi secara year to date tercatat terkoreksi 14,46%, terburuk setelah sektor aneka industri.
Namun demikian, dalam jangka pendek tantangan terhadap sektor konsumer terutama akan bersumber dari risiko lemahnya serapan tenaga kerja untuk sepenuh waktu dan persaingan yang masih akan ketat untuk kategori produk yang pertumbuhannya cukup pesat.
Demi mempertahankan kinerja positif, perusahaan diperkirakan akan melakukan inovasi produk atau melakukan repackaging atau penyesuaian terhadap ukuran/volume atas barang tertentu.
Dengan melihat kondisi perekonomian terkini dan kedepannya, Bahana memberi rekomendasi beli atas saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan target harga Rp 52.200/saham karena memiliki produk yang lebih beragam mulai untuk masyarakat segmen atas hingga bawah.
Sehingga dalam lima tahun terakhir mampu membukukan kinerja yang positif dengan margin yang stabil di kisaran 23% setiap tahunnya.
"Untuk beberapa jenis product, Unilever menjadi market leader dan memiliki brand global, untuk segmen personal care yang persaingannya cukup ketat dalam 5 tahun terakhir ini, Unilever semakin aktif mengeluarkan produk-produk baru sehingga mampu bersaing demi menjaga market share," kata dia.
Saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) juga direkomendasikan dengan target harga Rp 2.900/saham. Perusahaan ini kuat di beberapa brand tertentu, terutama di segmen makanan khususnya biskuit yang persaingannya cukup ketat. Perusahaan ini memiiki prospek stabil.
"Dengan kondisi Indonesia yang terkini ketika permintaan akan kopi dan produk-produk yang terkait dengan kopi sedang naik daun, akan berdampak positif pada penjualan baik untuk domestik maupun ekspor," tutup Giovanni.
(hps/hps) Next Article Berkah Ramadan, Deretan Saham Konsumer Ini Cuan Banyak
Analis Bahana Sekuritas Giovanni Dustin mengatakan pemerintah terus medorong daya beli masyarakat terutama kelas menengah ke bawah. Dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2020, alokasi anggaran perlindungan sosial direncanakan sebesar Rp 385,32 trliun.
"Sektor saham konsumer masih cukup menjanjikan untuk jangka panjang, meski untuk jangka pendek hingga menengah masih akan terlihat adanya tantangan," kata Giovanni dalam siaran persnya, Rabu (2/10/2019).
Dalam jangka panjang sektor ini akan mendapatkan keuntungan dari bonus demografi hingga 2030 mendatang. Secara sektoral, kinerja sektor barang konsumsi secara year to date tercatat terkoreksi 14,46%, terburuk setelah sektor aneka industri.
Demi mempertahankan kinerja positif, perusahaan diperkirakan akan melakukan inovasi produk atau melakukan repackaging atau penyesuaian terhadap ukuran/volume atas barang tertentu.
Dengan melihat kondisi perekonomian terkini dan kedepannya, Bahana memberi rekomendasi beli atas saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan target harga Rp 52.200/saham karena memiliki produk yang lebih beragam mulai untuk masyarakat segmen atas hingga bawah.
Sehingga dalam lima tahun terakhir mampu membukukan kinerja yang positif dengan margin yang stabil di kisaran 23% setiap tahunnya.
"Untuk beberapa jenis product, Unilever menjadi market leader dan memiliki brand global, untuk segmen personal care yang persaingannya cukup ketat dalam 5 tahun terakhir ini, Unilever semakin aktif mengeluarkan produk-produk baru sehingga mampu bersaing demi menjaga market share," kata dia.
Saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) juga direkomendasikan dengan target harga Rp 2.900/saham. Perusahaan ini kuat di beberapa brand tertentu, terutama di segmen makanan khususnya biskuit yang persaingannya cukup ketat. Perusahaan ini memiiki prospek stabil.
"Dengan kondisi Indonesia yang terkini ketika permintaan akan kopi dan produk-produk yang terkait dengan kopi sedang naik daun, akan berdampak positif pada penjualan baik untuk domestik maupun ekspor," tutup Giovanni.
(hps/hps) Next Article Berkah Ramadan, Deretan Saham Konsumer Ini Cuan Banyak
Most Popular