Berkah Ramadan, Deretan Saham Konsumer Ini Cuan Banyak

Tri Putra, CNBC Indonesia
12 May 2020 12:45
Sertifikasi halal dinilai menjadi aspek penting dalam bisnis makanan di Tanah Air. Hal itu berkaitan dengan rasa aman seiring garansi yang diberikan atas produk atau jasa yang dibeli.

Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar mengatakan, untuk perusahaan besar seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), tak bisa dimungkiri sertifikasi halal menambah penjualan produk yang dihasilkan.
Foto: Ilustrasi Supermarket (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar tidak sedap datang untuk perusahaan ritel di Indonesia. Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel pada Maret 2020 turun 4,5% year-on-year (yoy). Pada Apri lalu, penjualan ritel bahkan diperkirakan turun lebih dalam lagi lantaran efek Covid-19.

Penurunan tersebut, lanjut keterangan BI, bersumber dari kontraksi penjualan pada hampir seluruh kelompok komoditas yang dipantau, kecuali Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang tetap solid. Penurunan penjualan eceran terdalam terjadi pada Kelompok Barang Lainnya, khususnya Sub-kelompok Sandang.

Pada April, BI memperkirakan penjualan ritel semakin terkontraksi (tumbuh negatif). Bahkan jauh lebih dalam yaitu -11,8% yoy.

Kabar ini datang hanya sehari setelah Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa Tunjangan Hari Raya (THR)
untuk aparatur sipil negara (ASN), Polri, dan TNI senilai Rp 29,38 triliun yang akan cair paling lambat tanggal 15 Mei 2020.


Kabar dari Sri Mulyani tampaknya menjadi oase bagi saham emiten-emiten sektor konsumer. Bahkan pergerakan saham-saham konsumer dan ritel meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Tim Riset CNBC Indonesia merangkum 
pergerakan harga saham perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di sektor konsumer selama bulan Ramadan, mulai dari harga pembukaan 23 April lalu hingga penutupan sesi I, Selasa ini (12/5/2020).

Sebagian besar saham-saham consumer goods (barang konsumsi) menguat. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) harganya naik 14,43%, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga terapresiasi 1,9%, begitu juga dengan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang sahamnya naik 0,48%. Sedangkan saham anak usaha INDF, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terkoreksi sendirian 3,5%.

Selain itu sektor perunggasan juga biasanya mendapat berkah bulan Ramadan. Saham-saham di sektor ini biasanya turut naik seiring dengan naiknya harga bahan-bahan pangan di Indonesia selama bulan suci umat Muslim ini.

Berikut pergerakan harga perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di sektor ini selama bulan yang penuh berkah ini.


Saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang melesat 17,76%, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga naik 5,2%, dan saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) terapresiasi 10,89%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga bergerak menguat 2,25% selama periode Ramadan dan terus mencatatkan penguatan jelang Hari Raya Idul Fitri dalam 3 tahun terakhir.

Historis pergerakan saham yang positif saat Ramadan ini membuat euforia untuk emiten konsumer di Bursa Efek Indonesia tampaknya belum usai seiring dengan efek THR dan Hari Raya Idul Fitri kendati saat ini masih pandemi Covid-19.

Secara historis sektor
consumer goods di Indonesia biasanya selalu naik saat Ramadan dan biasanya sektor ini dijuluki saham Lebaran.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

 




(trp/trp) Next Article Mau Ramadhan & Idul Fitri, Saham Ritel Mulai Curi Start Nih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular