
Sempat Amblas, Akankah Harga Emas Anjlok di Bawah US$ 1.500
Putu Agus Pransuamitra & Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
27 September 2019 07:11

Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) anjlok Rp 7.000 per gram menjadi Rp 713.000 per gram pada perdagangan Kamis kemarin (26/9/2019) dari Rp 720.000.000 per gram pada Rabu.
Penurunan emas Antam kemarin ini sesuai dengan prediksi sebelumnya seiring dengan koreksi yang juga dialami oleh emas dunia pada perdagangan Rabu sebelumnya. Situasi global yang mulai kondusif membuat emas perlahan pudar 'kilaunya'.
Di sisi lain, koreksi harga emas Antam pada perdagangan Kamis kemarin juga terjadi di tengah mulai ademnya suhu keamanan domestik yang berangsur kondusif sejak Rabu.
Demonstrasi mahasiswa terkait RUU KUHP dan RUU KPK di awal pekan yang sempat diwarnai kericuhan di beberapa kota berakhir pada Selasa dan menurunkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi dalam negeri.
Pasar yang kondusif biasanya menekan harga emas dalam negeri yang linear dengan risiko mengingat emas adalah instrumen safe haven alias aset aman.
Emas merupakan aset yang dibanderol dengan dolar AS, ketika dolar menguat maka harga emas akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, permintaan bisa menurun.
Meskipun turun, harga emas Antam kemarin itu masih cukup jauh dari posisi tertinggi sepanjang masanya Rp 726.000/gram pada 5 September lalu.
Dengan tipisnya kenaikan emas global dan masih ada ketakutan harga bisa di bawah US$ 1.500 per troy ons, harga emas Antam punya tekanan berat dan bisa berujung pada koreksi lanjutan pada Jumat ini (27/9/2019).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)
Penurunan emas Antam kemarin ini sesuai dengan prediksi sebelumnya seiring dengan koreksi yang juga dialami oleh emas dunia pada perdagangan Rabu sebelumnya. Situasi global yang mulai kondusif membuat emas perlahan pudar 'kilaunya'.
Di sisi lain, koreksi harga emas Antam pada perdagangan Kamis kemarin juga terjadi di tengah mulai ademnya suhu keamanan domestik yang berangsur kondusif sejak Rabu.
Demonstrasi mahasiswa terkait RUU KUHP dan RUU KPK di awal pekan yang sempat diwarnai kericuhan di beberapa kota berakhir pada Selasa dan menurunkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi dalam negeri.
Pasar yang kondusif biasanya menekan harga emas dalam negeri yang linear dengan risiko mengingat emas adalah instrumen safe haven alias aset aman.
Emas merupakan aset yang dibanderol dengan dolar AS, ketika dolar menguat maka harga emas akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, permintaan bisa menurun.
Meskipun turun, harga emas Antam kemarin itu masih cukup jauh dari posisi tertinggi sepanjang masanya Rp 726.000/gram pada 5 September lalu.
Dengan tipisnya kenaikan emas global dan masih ada ketakutan harga bisa di bawah US$ 1.500 per troy ons, harga emas Antam punya tekanan berat dan bisa berujung pada koreksi lanjutan pada Jumat ini (27/9/2019).
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular