Lautan Demo di Gedung MPR/DPR, IHSG Babak Belur!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 September 2019 09:55
Lautan Demo di Gedung MPR/DPR, IHSG Babak Belur!
Foto: Demo Massa di depan Istana Negara Tolak RUU KUHP (CNBC Indonesia/Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini dengan koreksi sebesar 0,28% ke level 6.188,77. Pada pukul 09:30 WIB, Selasa (24/9/2019), indeks saham acuan di Indonesia tersebut sudah memperlebar kekalahannya menjadi 0,98% ke level 6.145,15.

IHSG melemah kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia justru sedang melaju di zona hijau.

Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei menguat 0,2%, indeks Shanghai naik 0,21%, indeks Hang Seng terkerek 0,29%, dan indeks Straits Times terapresiasi 0,29%.

Bursa saham utama kawasan Asia berhasil bangkit setelah kemarin (23/9/2019) sudah diterpa tekanan jual.

Senin kemarin, tekanan jual bagi bursa saham Asia datang dari memudarnya asa damai dagang AS-China. Pada pekan kemarin tepatnya di hari Kamis (19/9/2019) dan Jumat (20/9/2019), delegasi setingkat wakil menteri dari pihak AS dan China menggelar perundingan di Washington guna merumuskan dasar untuk negosiasi tingkat tinggi yang rencananya akan digelar pada bulan depan. 

Dalam negosiasi setingkat wakil menteri yang berlangsung selama 2 hari tersebut, delegasi China dipimpin oleh Liao Min selaku Deputi Direktur dari Office of the Central Commission for Financial and Economic Affairs dan juga Wakil Menteri Keuangan China. Sementara itu, AS mengutus Jeffrey Gerrish selaku Deputi Kantor Perwakilan Dagang AS.

Rencananya pascamenggelar negosiasi dagang, delegasi China akan mengunjungi ladang pertanian di Montana dan Nebraska. Namun, rencana kunjungan tersebut dibatalkan dan delegasi China kembali ke negaranya lebih cepat dari yang dijadwalkan.

 

Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Perdagangan AS Sonny Perdue mengatakan bahwa kunjungan delegasi China ke ladang pertanian di AS dimaksudkan agar pihak China bisa membangun hubungan yang baik dengan para petani di AS.

Sejatinya, pihak China sudah mencoba meredam kekhawatiran yang beredar dengan melakukan klarifikasi atas apa yang terjadi menjelang akhir pekan. Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa perbincangan pada pekan lalu di AS berlangsung secara konstruktif, dilansir dari Bloomberg.

 

Lautan Demo Membara, IHSG Babak Belur!Foto: Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Menteri Perdagangan Wilbur Ross, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow dan penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro berpose untuk foto dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, wakil menteri China dan pejabat senior sebelum dimulainya Pembicaraan perdagangan AS-Cina di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Februari 2019. (REUTERS / Joshua Roberts)


Sementara itu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin juga mencoba mendinginkan suasana dengan mengatakan bahwa batalnya kunjungan delegasi China ke ladang pertanian di AS merupakan inisiasi dari pihak AS, dilansir dari CNBC International.

Namun tetap saja, pelaku pasar mulai mempertanyakan hubungan antar kedua negara di bidang perdagangan. Ada kekhawatiran bahwa dipersingkatnya kunjungan delegasi China ke AS merupakan pertanda bahwa kedua negara akan sulit untuk meneken kesepakatan dagang dalam waktu dekat.

Sentimen positif bagi bursa saham Asia datang dari rilis data ekonomi AS yang menggembirakan. Kemarin, pembacaan awal atas data Manufacturing PMI periode September 2019 diumumkan oleh IHS Markit di level 51, menandai ekspansi aktivitas manufaktur tercepat dalam 5 bulan. Pada bulan Agustus, Manufacturing PMI AS berada di level 50,3.

Kala AS selaku negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia mampu mencatatkan ekspansi aktivitas sektor manufaktur yang pesat, tentu perekonomian dunia akan bisa dipacu untuk melaju di level yang relatif tinggi.

BERLANJUT KE HALAMAN 2 -> Lautan Demo Membara

Sentimen domestik membuat pasar saham tanah air diterpa tekanan jual pada perdagangan hari ini. Kemarin, lautan demo membara di berbagai titik di Indonesia terkait dengan beberapa isu seperti pengesahan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).

Walau sudah didemo habis-habisan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bergeming. Jokowi sudah memantapkan hati untuk tidak merevisi UU KPK yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada pekan lalu.

Meski ribuan mahasiswa turun ke jalan di berbagai penjuru di Indonesia dan salah satu tuntutannya adalah merevisi UU KPK, Jokowi tetap bertahan pada sikapnya.

"Enggak ada," kata Jokowi saat ditanya oleh pewarta soal rencana penerbitan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) terkait KPK, Senin (23/9/2019).

Selain revisi UU KPK, aksi demo juga digelar guna menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Lautan Demo Membara, IHSG Babak Belur!Foto: Ribuan mahasiswa mulai berdatangan untuk menggelar demo di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Senin (23/9/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)



Sejauh ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih ngotot ingin mengesahkan RUU KUHP di penghujung masa jabatannya, walaupun sejatinya Jokowi telah meminta agar DPR periode ini tidak mengesahkan RUU tersebut seiring dengan banyaknya penolakan dari kalangan masyarakat.


Berbicara di depan Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja, Ketua DPR Bambang Soesatyo menjelaskan pentingnya pengesahan revisi kitab hukum tersebut. Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo bahkan mengklaim, revisi KUHP bisa menjadi jawaban keinginan Jokowi yang menginginkan peraturan perundang-undangan di Indonesia lebih simpel dan tidak rumit.

"Kami hanya ingin menjawab keinginan Pak Presiden bahwa UU seharusnya simpel. Untuk itu, KUHP ini adalah jawabannya sebagai buku induk UU Hukum Pidana," kata Bamsoet kemarin (23/9/2019).

"Kita susun ini, 7 presiden tidak selesai, 19 menteri Hukum dan HAM tidak selesai. Dan ini kita diujung apakah kita selesaikan," kata Politikus Partai Golkar itu.

Lebih lanjut, aksi demo juga terjadi di Papua dan memakan puluhan korban jiwa. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular