
Pendapatan Tergerus di Juni, Laba Chandra Asri Amblas 71%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) mencatatkan kinerja kurang memuaskan sepanjang semester I-2019. Berdasarkan laporan keuangan interim Juni yang dipublikasikan Selasa ini (24/9/2019), laba bersih Chandra Asri turun drastis 71,42% secara year on year (YoY).
Laba bersih tercatat ebesar US$ 32,75 juta atau setara dengan Rp 458,59 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$), amblas dari laba bersih di akhir Juni 2018 lalu yang senilai US$ 115,20 juta atau sekitar Rp 1,61 triliun.
Penurunan laba bersih ini salah satunya disebabkan karena turunnya pendapatan perusahaan pada periode tersebut. Penurunan ini tak sebesar laba bersih yang tergerus dalam, hanya mencapai 18,07% YoY.
Total pendapatan perusahaan sebesar US$ 1,05 miliar atau sekitar Rp 14,75 triliun pada akhir Juni 2019, turun dari US$ 1,28 miliar atau Rp 18 triliun di akhir periode yang sama tahun sebelumnya.
Turunnya pendapatan ini disebabkan karena turunnya penjualan dua bahan kimia yang diproduksi Chandra Asri yakni polyolefin dan olefin di dalam negeri. Sedangkan untuk penjualan ekspor, bahan kimia yang turun penjualannya adalah olefin dan stryene monomer.
Beban penjualan perusahaan ini naik tipis menjadi US$ 22,10 juta dari periode yang sama 2018 yang senilai US$ 20,56 juta. Beban keuangan juga ikut meningkat menjadi US$ 30,29 juta dari akhir Juni 2018 yang sebesar US$ 25,96 juta.
Anak usaha PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) ini juga mengantongi kerugian entitas asosiasi yang lebih tinggi mencapai US$ 8,50 juta, naik dari sebelumnya US$ 5,40 juta.
Dengan demikian nilai laba per saham dasar turun menjadi US$ 0,0018 dari sebelumnya US$ 0,0065.
Pada perdagangan Selasa pagi ini pukul 09.41 WIB, saham TPIA langsung turun 0,61% di level Rp 8.200/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 146,23 triliun. Year to date, saham TPIA naik 38,40%.
(tas) Next Article Refinancing Utang, Emiten Milik Prajogo Rilis Bond Rp 1,5 T
