Miris! Bursa Saham Asia Hijau, IHSG Malah Merah Membara

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 September 2019 09:37
Bank Indonesia Dikhawatirkan Tak Bisa Pangkas Bunga Acuan Lagi
Foto: Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Lagi

Hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS masih menjadi momok bagi bursa Indonesia. Dini hari kemarin waktu Indonesia, The Fed mengumumkan pemangkasan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps ke rentang 1,75%-2%, menandai pemangkasan kedua di tahun ini pasca sebelumnya The Fed juga mengeksekusi pemangkasan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps pada bulan Juli.

Melansir CNBC International, The Fed memangkas tingkat suku bunga acuan dengan dasar adanya dampak negatif dari perkembangan ekonomi dunia bagi prospek perekonomian AS, serta rendahnya tekanan inflasi.

Adalah nada hawkish yang dilontarkan oleh Jerome Powell selaku Gubernur The Fed pada saat konferensi pers yang membuat pelaku pasar kecewa. Nada hawkish tersebut menepis ekspetasi pelaku pasar bahwa masih akan ada pemangkasan tingkat suku bunga acuan lagi hingga akhir tahun.

Walau menyebut bahwa pihaknya akan melakukan hal yang diperlukan guna mempertahankan ekspansi ekonomi, Powell menilai pemangkasan tingkat suku bunga acuan pada bulan Juli dan kemarin sebagai “penyesuaian di pertengahan siklus/midcycle adjustment” dan bukan merupakan strategi untuk mendorong tingkat suku bunga acuan lebih rendah lagi.

Pernyataan tersebut lantas menegaskan komentar Powell di bulan Juli bahwa The Fed tidaklah sedang memulai era panjang pemangkasan tingkat suku bunga acuan.

Memang, walau ada nada hawkish yang dilontarkan oleh The Fed, nyatanya Bank Indonesia (BI) tetap berani untuk mengumumkan pemangkasan tingkat suku bunga acuan. Pasca menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dimulai pada hari Rabu dan berakhir kemarin, BI memutuskan untuk memangkas 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps, dari 5,5% menjadi 5,25%.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 September 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,25%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Bank Indonesia, Kamis (19/9/2019).

Keputusan ini sesuai dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia, beserta juga analisis dari kami sendiri.

Namun, nada hawkish yang dilontarkan oleh The Fed dikhawatirkan akan membatasi ruang dari BI untuk kembali memangkas tingkat suku bunga acuan di masa depan yang pada akhirnya akan membatasi laju perekonomian tanah air. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular