
Miris! Bursa Saham Asia Hijau, IHSG Malah Merah Membara
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 September 2019 09:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini dengan apresiasi sebesar 0,07% ke level 6.248,97. Sayang, dengan cepat IHSG segera putar balik ke zona merah. Hingga pukul 09:25 WIB, indeks saham acuan di Indonesia tersebut melemah 0,14% ke level 6.236.
Kinejra IHSG berbanding terbalik dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang sedang kompak melaju di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei menguat 0,44%, indeks Shanghai naik 0,12%, indeks Hang Seng terapresiasi 0,08%, indeks Straits Times terkerek 0,12%, dan indeks Kospi bertambah 0,04%.
Asa damai dagang AS-China yang kian terasa sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Melansir Bloomberg, kemarin (19/9/2019) delegasi setingkat wakil menteri dari pihak AS dan China menggelar perbincangan guna merumuskan dasar untuk negosiasi tingkat tinggi yang rencananya akan digelar pada bulan depan.
Negosiasi tingkat tinggi tersebut direncanakan untuk digelar di Washington dan akan melibatkan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Wakil Perdana Menteri China Liu He, serta Gubernur Bank Sentral China Yi Gang.
Dalam negosiasi setingkat wakil menteri yang akan kembali dilanjutkan pada hari ini, delegasi China dipimpin oleh Liao Min selaku Deputi Direktur dari Office of the Central Commission for Financial and Economic Affairs dan juga Wakil Menteri Keuangan China. Sementara itu, AS mengutus Jeffrey Gerrish selaku Deputi Kantor Perwakilan Dagang AS.
Melansir Global Times selaku media yang dikontrol oleh Partai Komunis China, ditunjuknya Liao Min untuk memimpin delegasi China dipandang oleh para analis dapat membawa angin segar bagi hubungan dagang AS-China. Untuk diketahui, delegasi China dalam perbincangan guna mempersiapkan negosiasi tingkat tinggi dengan AS sebelumnya dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen.
Sebelumnya pada hari Rabu (18/9/2019), Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa AS dan China dapat meneken kesepakatan dagang dalam waktu dekat. Pernyataan dari Trump tersebut lantas melengkapi pernyataan serupa sehari sebelumnya kala dirinya mengungkapkan optimisme bahwa AS dan China akan segera bisa meneken kesepakatan dagang.
Trump mengatakan di hadapan reporter bahwa China telah membeli produk-produk pertanian asal AS dalam jumlah yang besar, sebelum kemudian mengatakan bahwa kesepakatan dagang dengan China bisa diteken sebelum gelaran pemilihan presiden (Pilpres) di AS pada tahun 2020 atau sehari setelahnya.
BERLANJUT KE HALAMAN 2 -> Bank Indonesia Dikhawatirkan Tak Bisa Pangkas Bunga Acuan Lagi
Kinejra IHSG berbanding terbalik dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang sedang kompak melaju di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei menguat 0,44%, indeks Shanghai naik 0,12%, indeks Hang Seng terapresiasi 0,08%, indeks Straits Times terkerek 0,12%, dan indeks Kospi bertambah 0,04%.
Asa damai dagang AS-China yang kian terasa sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Melansir Bloomberg, kemarin (19/9/2019) delegasi setingkat wakil menteri dari pihak AS dan China menggelar perbincangan guna merumuskan dasar untuk negosiasi tingkat tinggi yang rencananya akan digelar pada bulan depan.
Dalam negosiasi setingkat wakil menteri yang akan kembali dilanjutkan pada hari ini, delegasi China dipimpin oleh Liao Min selaku Deputi Direktur dari Office of the Central Commission for Financial and Economic Affairs dan juga Wakil Menteri Keuangan China. Sementara itu, AS mengutus Jeffrey Gerrish selaku Deputi Kantor Perwakilan Dagang AS.
Melansir Global Times selaku media yang dikontrol oleh Partai Komunis China, ditunjuknya Liao Min untuk memimpin delegasi China dipandang oleh para analis dapat membawa angin segar bagi hubungan dagang AS-China. Untuk diketahui, delegasi China dalam perbincangan guna mempersiapkan negosiasi tingkat tinggi dengan AS sebelumnya dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen.
Sebelumnya pada hari Rabu (18/9/2019), Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa AS dan China dapat meneken kesepakatan dagang dalam waktu dekat. Pernyataan dari Trump tersebut lantas melengkapi pernyataan serupa sehari sebelumnya kala dirinya mengungkapkan optimisme bahwa AS dan China akan segera bisa meneken kesepakatan dagang.
Trump mengatakan di hadapan reporter bahwa China telah membeli produk-produk pertanian asal AS dalam jumlah yang besar, sebelum kemudian mengatakan bahwa kesepakatan dagang dengan China bisa diteken sebelum gelaran pemilihan presiden (Pilpres) di AS pada tahun 2020 atau sehari setelahnya.
BERLANJUT KE HALAMAN 2 -> Bank Indonesia Dikhawatirkan Tak Bisa Pangkas Bunga Acuan Lagi
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular