Saham Amblas, Kapitalisasi HMSP Drop Rp 56 T & GGRM Rp 23 T
Houtmand P Saragih & Yazid Muamar, CNBC Indonesia
16 September 2019 14:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham produsen rokok terbesar bursa pada perdagangan Senin pagi (16/9/2019), yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengalami penurunan harga hingga lebih dari 20%.
Berdasarkan data bursa, pada penutupan sesi I saham HMSP mengalami koreksi 17,14% ke level Rp 2.320/saham. Sedangkan saham GGRM amblas 17,8% ke level Rp 56.550/saham.
Akibatnya kapitalisasi HMSP turun Rp 55,8 triliun menjadi Rp 268.69 triliun, sedangkan GGRM turun Rp 23,5 triliun menjadi Rp 108,5 triliun.
Kapitalisasi saham GGRM yang tadinya berada di peringkat 10 terbesar terhadap IHSG, telah disalip PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan kapitalisasi Rp 136.15 triliun. Sedangkan saham HMSP masih kokoh di peringkat keenam, bersaing dengan kapitalisasi PT Astra International Tbk (ASII) dengan kapitalisasi Rp 267,1 triliun.
Seperti diketahui Pemerintah memutuskan menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok sebesar 23% dan harga jual eceran sebesar 35%. "Kita semua akhirnya memutuskan untuk kenaikan cukai rokok ditetapkan sebesar 23%," tegas Sri Mulyani di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Analis Trimegah Sekuritas, Heribertus Ariando dan Darien Sanusi dalam risetnya memperkirakan dampak dari kebijakan tersebut akan mempengaruh pertumbuhan pendapatan HMSP hingga 14% dan GGRM sebesar 18%.
"Kami percaya pertumbuhan pendapatan 2020 akan mengalami tren turun, dimana HMSP turun 14% dan GGRM turun 18%. Nah kami berharap para produsen rokok akan menaikkan harga untuk sisa tahun ini...Kami menurunkan peringkat HMSP dan GGRM menjadi Netral, tetapi jika kami memilih di antara keduanya, kami yakin penghasilan HMSP akan lebih defensif dan lebih visible," kata kedua analis tersebut dalam risetnya yang dipublikasi akhir pekan lalu, Jumat (13/9/2019).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam) Next Article Tarik Ulur Cukai Rokok, ke Mana Harga HMSP & GGRM?
Berdasarkan data bursa, pada penutupan sesi I saham HMSP mengalami koreksi 17,14% ke level Rp 2.320/saham. Sedangkan saham GGRM amblas 17,8% ke level Rp 56.550/saham.
Akibatnya kapitalisasi HMSP turun Rp 55,8 triliun menjadi Rp 268.69 triliun, sedangkan GGRM turun Rp 23,5 triliun menjadi Rp 108,5 triliun.
Kapitalisasi saham GGRM yang tadinya berada di peringkat 10 terbesar terhadap IHSG, telah disalip PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan kapitalisasi Rp 136.15 triliun. Sedangkan saham HMSP masih kokoh di peringkat keenam, bersaing dengan kapitalisasi PT Astra International Tbk (ASII) dengan kapitalisasi Rp 267,1 triliun.
![]() |
Seperti diketahui Pemerintah memutuskan menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok sebesar 23% dan harga jual eceran sebesar 35%. "Kita semua akhirnya memutuskan untuk kenaikan cukai rokok ditetapkan sebesar 23%," tegas Sri Mulyani di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Analis Trimegah Sekuritas, Heribertus Ariando dan Darien Sanusi dalam risetnya memperkirakan dampak dari kebijakan tersebut akan mempengaruh pertumbuhan pendapatan HMSP hingga 14% dan GGRM sebesar 18%.
"Kami percaya pertumbuhan pendapatan 2020 akan mengalami tren turun, dimana HMSP turun 14% dan GGRM turun 18%. Nah kami berharap para produsen rokok akan menaikkan harga untuk sisa tahun ini...Kami menurunkan peringkat HMSP dan GGRM menjadi Netral, tetapi jika kami memilih di antara keduanya, kami yakin penghasilan HMSP akan lebih defensif dan lebih visible," kata kedua analis tersebut dalam risetnya yang dipublikasi akhir pekan lalu, Jumat (13/9/2019).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam) Next Article Tarik Ulur Cukai Rokok, ke Mana Harga HMSP & GGRM?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular