Ulasan Teknikal Saham

Tarik Ulur Cukai Rokok, ke Mana Harga HMSP & GGRM?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 September 2019 15:03
Menurutnya dasar kenaikan cukai tersebut ada empat faktor. Faktor pertama adalah pengendalian konsumsi. Kedua, pemberantasan rokok ilegal.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana menaikkan tarif cukai rokok pada tahun depan. Kepala Subdirektorat Tarif Cukai dan Harga Dasar Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sunaryo menjelaskan, belum diketahui berapa kenaikannya dikarenakan rencana tersebut masih dalam pembahasan.

Menurutnya dasar kenaikan cukai tersebut ada empat faktor. Faktor pertama adalah pengendalian konsumsi. Kedua, pemberantasan rokok ilegal. Ketiga, kelangsungan pasar tenaga kerja. Keempat, penerimaan negara yakni dari penerimaan cukai, Senin (2/9/2019).

Rencana kenaikan cukai tembakau tersebut berimbas pada kinerja dua emiten rokok yang kapitalisasi pasarnya terbilang besar (big caps) di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Data bursa mencatat bahwa saham HMSP sepanjang bulan Agustus anjlok 11,22%, sedangkan saham GGRM rontok 7,98%. Pada penutupan pasar sesi I hari ini Selasa (3/9/2019), saham HMSP diperdagangkan naik tipis 20 poin atau 0,76% pada level Rp 2.650/unit saham. Harga saham HMSP bahkan menyentuh level terendahnya tahun ini pada Rp 2.570/saham kemarin.

Sedangkan saham Gudang Garam juga mengalami penurunan 725 poin atau 1,09% pada level Rp 65.675/saham. GGRM baru menyentuh harga terendahnya tahun ini pada hari ini di harga Rp 65.500/saham.

Lalu kemana arah kedua saham emiten rokok tersebut akan bergerak? Berikut ulasan pergerakannya:

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)

Didera Kenaikan Cukai Rokok, Waspada Penurunan HMSP & GGRMSumber: Refintiv
Tren saham Sampoerna sedang turun (downtrend) baik dalam jangka menengah maupun pendek. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di bawah rata-rata harganya dalam 5 dan 20 hari terakhir (moving average/MA5/MA20), yang dicitrakan melalui garis berwarna hijau dan ungu pada grafik.

Dalam jangka pendek ada potensi saham tersebut mengalami pembalikan arah sesaat (technical rebound). Hal ini diperkuat pada posisinya yang telah masuk wilayah jenuh jualnya (oversold), menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) yang dicitrakan garis warna biru di bawah grafik.

Ada potensi harga sahamnya pada minggu ini naik menguji level Rp 2.700/saham, tetapi dalam jangka waktu yang lebih panjang berpotensi turun menguji level Rp 2.500/saham.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

Didera Kenaikan Cukai Rokok, Waspada Penurunan HMSP & GGRMSumber: Refinitiv
Tren saham Gudang Garam juga sedang downtrend, baik dalam jangka menengah maupun pendek. Posisi harga sahamnnya juga bergerak di bawah MA5 dan MA20.

Potensi berbalik arah sesaat (technical rebound) tetap terbuka, mengingat saham tersebut posisinya berada di wilayah oversold, menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).

Ada potensi harga sahamnya minggu ini naik menguji level Rp 66.500/saham, tetapi dalam jangka waktu lebih panjang berpotensi turun menguji level Rp 62.500/saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Cukai Rokok 2020 Resmi Naik, ke Arah Mana Saham HMSP & GGRM?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular