Bos Bhakti Agung Prediksi Sektor Properti Bangkit pada 2022

Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 September 2019 13:25
Manajemen meperkirakan penjualan properti miliknya akan mencapai puncak penjualan pada 2022.
Foto: Seorang pekerja pembuat maket properti gedung di Architeka Raya Studio Tangerang Selatan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC IndonesiaPT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI) optimistis pasar properti Indonesia mulai tahun ini kembali bergairah kembali setelah mengalami kelesuan beberapa tahun terakhir. Manajemen meperkirakan penjualan properti miliknya akan mencapai puncak penjualan pada 2022.

Direktur Bhakti Agung Propertindo Agung Hadu Tjahjanto mengatakan dalam waktu tiga tahun mendatang diproyeksikan penjualan perusahaan akan mencapai Rp 137 miliar atas penjualan 1.300 unit properti miliknya. Pada tahun tersebut perusahaan juga memperkirakan akan menyelesaikan kawasan mixed use yang dikembangkannya di Ciledug, Tangerang.

"2019 ini trennya mulai naik dan kami sangat yakin dengan IPO ini kami menjadi lebih bagus lagi," kata Agung di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Dia menjelaskan, saat ini perusahaan tengah mengembangkan lahan seluas 1,2 hektar untuk kawasan mixed use yang terdiri dari dua tower apartemen, kondotel dan kawasan komersial. Pengembangan ini telah dilakukan sejak tahun lalu dan ditergetkan rampung pada 2022 nanti.

Agung menyebutkan untuk pengembangan kawasan ini perusahaan akan berinvestasi total Rp 800 miliar hingga proyek selesai. Dari dua tower apartemen saja perusahaan bisa mengantongi penjualan sebesar Rp 1,2 triliun, belum termasuk pendapatan berulang (recurring income) yang akan didapat mulai 2022 nanti.

Tahun lalu perusahaan hanya mengantongi pendapatan senilai Rp 5 miliar dari penjualan unit apartemen tahap I. Tahun ini pendapatan ini akan melonjak menjadi Rp 80 miliar dengan target laba bersih sebesar Rp 6 miliar.

"Kami dalam bisnis plan ada perencanaan setiap tahun naik 10 %-15%," imbuh dia.

Perlu diketahui, BAPI baru saja mencatatkan sahamnya di BEI pagi ini. Dalam perdagangan perdananya, saham perusahaan ini mengalami kenaikan 20% ke Rp 180 per saham saat pencatatan perdananya, dibuka di harga Rp 150 per saham.

Diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 112 kali dengan volume 107.413 lot saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 2,5 miliar.

Tapi hingga penutupan perdagangan sesi I, saham ini sudah loyo lagi dengan penutupan sebesar 10,67% ke Rp 134/saham.
(hps/hps) Next Article IHSG Boleh Anjlok, Saham Properti Paling Minor Dampaknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular